PARBOABOA, Jakarta – Yayasan Puteri Indonesia (YPI) yang selama ini konsisten mengirimkan wakil-wakilnya ke Miss Universe kini tak akan melakukannya lagi.
YPI mengaku kecewa dengan tindakan Miss Universe Organization (MOU) yang mengalihkan lisensi pada PT Capella Swastika Karya (CSK) tanpa pemberitahuan. Padahal, YPI dan MUO sudah menjalin kerja sama selama 30 tahun terakhir.
Meski demikian, Ketua Dewan Penasehat YPI Puteri Kus Wisnu Wardani menegaskan bahwa pihaknya tetap akan mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti ajang kecantikan dunia lainnya, selain Miss Universe.
"Untuk pemenang gelar Puteri Indonesia akan menjadi wakil Indonesia di ajang Miss International, Puteri Indonesia Pariwisata akan mewakili Indonesia ke ajang Miss Supranational dan selanjutnya Yayasan Puteri Indonesia berencana akan menambah lisensi international satu lagi," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (16/5/2023).
"Yayasan Puteri Indonesia tetap berjalan bahkan akan terus inovatif dengan program program yang lebih besar untuk Indonesia maupun internasional," ujarnya.
Kebingungan dan rebutan lisensi Miss Universe mulai mencuat saat PT Capella Swastika Karya (CSK) mengumumkan diri sebagai pemegang lisensi resmiMiss Universe di Indonesia mulai 2023, Miss Universe Indonesia.
Sebagai pemegang lisensi Miss Universe Indonesia, PT CSK berhak menyelenggarakan kontes kecantikan dengan nama tersebutdan mengirimkan pemenangnya ke kompetisi Miss Universe.
Ketua Bidang Komunikasi Yayasan Puteri Indonesia Mega Angkasa mengatakan pihaknya terkejut terkait pernyataan yang dilontarkan PT CSK.
"Yayasan Puteri Indonesia sempat terkejut karena pada saat itu kami masih menunggu berita resmi dari Director for Global Franchise MUO Carlos Capetillo perihal kelanjutan untuk lisensi seperti tahun-tahun sebelumnya," ujar Mega dalam keterangan resmi, Jumat (10/2/2023).