PARBOABOA, Jakarta – Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) membuat masyarakat merasa resah. Hal itulah yang kemudian menimbulkan aksi unjuk rasa di berbagai daerah di Indonesia.
Nah, sambil menunggu tergeraknya hati pemerintah, pengendara sebenarnya bisa menghemat BBM. Caranya adalah dengan menerapkan teknik eco driving.
Eco driving merupakan cara mengemudi yang bertujuan untuk mengoptimalkan konsumsi bahan bakar secara efisien. Teknik ini dapat mengurangi risiko kecelakaan di jalan raya, karena pada praktiknya teknik ini mengutamakan keamanan pengendara.
Selain efisien, penerapan teknik eco driving juga berkontribusi terhadap program pelestarian lingkungan dengan mengurangi sumbangan gas karbondioksida.
Tanpa berlama lama, berikut tips yang bisa dilakukan untuk menghemat BBM dengan teknik eco driving. Simak hingga tuntas ya!
Teknik Eco Driving untuk Menghemat BBM
1. Menghitung estimasi waktu berkendara
Pertama, anda harus menghitung estimasi waktu berkendara dengan memperhatikan rute perjalanan agar dapat menghindari kemacetan.
Jika sudah terjebak dalam kemacetan, mobil tentu akan sering melakukan stop and go, dimana kondisi tersebut membuat mobil harus berhenti dan dijalankan kembali sehingga mengakibatkan boros bahan bakar.
Maka dari itu, dalam menghitung estimasi waktu berkendara, pengemudi juga harus menyediakan waktu lebih jika menghadapi kejadian tidak terduga di perjalanan.
2. Jangan agresif
Kemudian, pengendara sebisa mungkin untuk menghindari cara mengemudi yang agresif karena dapat memicu penggunaan bahan bakar yang boros.
Dalam mengemudi dengan teknik Eco Driving, pengemudi harus menekan pedal gas secara perlahan dan segera pindah ke posisi gigi percepatan yang lebih tinggi untuk mencapai putaran maksimum.
Seperti yang kita ketahui, idealnya pengemudi menjaga putaran mesin berada di angka 2.000 hingga 3.000 rpm. Jika melakukan perpindahan gigi melebihi angka tersebut, maka putaran mesin menjadi terlalu tinggi dan penggunaan bahan bakar akan jauh lebih boros.
Maka dari itu, manfaatkan momentum akselerasi saat bertemu dengan medan yang menanjak dan gunakan engine break saat bertemu dengan medan yang menurun. Sebab, akselerasi tinggi dalam mengemudi hanya akan menyebabkan konsumsi bahan bakar secara berlebihan.
Begitu pula ketika hendak mengerem, pengemudi harus memperhitungkan jarak pengereman sekitar 3 detik dengan menekan pedal rem secara halus dan memanfaatkan engine break untuk pengereman.
Selain itu, gunakan kecepatan ideal kendaraan dengan konstan sekitar 60-70 kilometer per jam untuk menghasilkan efisiensi bahan bakar.
3. Penggunaan bahan bakar yang sesuai
Hal penting lainnya yang harus diperhatikan adalah penggunaan bahan bakar yang sesuai anjuran, yaitu bahan bakar tanpa timbal (unleaded fuel). Teknik yang satu ini akan meminimalisir polusi dari gas buang kendaraan, sehingga menjadi lebih ramah untuk lingkungan sekitar.
Pemilihan ban mobil juga merupakan faktor yang penting dalam mendukung teknik Eco Driving. Salah satunya adalah dengan cara menggunakan ban bertipe hambatan gulir (rolling resistance) yang rendah.
Ban dengan tekanan angin yang kurang dapat memperlambat roda bergulir sehingga membutuhkan tenaga ke poros roda lebih besar. Selain bahan bakar dan ban mobil, penggunaan AC juga menjadi salah satu faktor borosnya bahan bakar.
Untuk itu, hindari menggunakan AC dengan suhu maksimal dan gunakan suhu ideal ruang kabin sekitar 20-23 derajat celcius.