Menelusuri Zaman Pleistosen: Ciri Khas dan Pembagiannya

Ilustrasi Kehidupan Zaman Pleistosen (Foto:Situs Gramedia)

PARBOABOA, Jakarta - Zaman Pleistosen merupakan bagian penting dalam sejarah perkembangan bumi.

Masa ini juga disebut dengan diluvium, termasuk dalam zaman kuarter atau zaman keempat.

Rentang waktu Pleistosen berlangsung antara 1.808.000 hingga 11.500 tahun yang lalu dalam skala waktu geologi.

Nama Pleistosen  berasal dari bahasa Yunani, yaitu pleistos yang berarti  paling, dan laines yang artinya baru.

Pleistosen mengikuti periode Pliosen dan sebelum Holosen, sebagai bagian dari Neogen ketiga.

Akhir dari Zaman Pleistosen secara erat terhubung dengan akhir Zaman Paleolitikum, yang signifikan dalam bidang arkeologi.

Ciri-ciri Masa Pleistosen

Dalam buku "Ensiklopedia Sejarah Lengkap Indonesia dari Era Klasik Sampai Kontemporer" karya Adi Sudirman, Pleistosen terbagi menjadi Pleistosen Awal, Pleistosen Tengah, dan Pleistosen Akhir.

Pada zaman Pleistosen, saat masih tersambung dengan Asia Daratan, datanglah para pendatang pertama.

Bukti pertama keberadaan pemukim adalah fosil-fosil Homo erectus manusia Jawa yang berasal dari masa 2.000.000 hingga 500.000 tahun yang lalu.

Penemuan sisa-sisa "manusia Flores" (Homo Floresiensis) di Liang Bua, Flores, membuka kemungkinan bahwa Homo Erectus masih ada hingga masa Zaman Es terakhir.

Menurut buku "Sejarah SMP/MTs Kls VII (KTSP)" oleh Dr. Nana Nurliana Soeyono, MA dan Dra. Sudarini Suhartono, MA, manusia prasejarah diperkirakan muncul pertama kali pada Kala Pleistosen sekitar tiga juta tahun yang lalu.

Manusia prasejarah (pra-aksara) adalah mereka yang hidup sebelum ditemukannya tulisan. Pada zaman Pleistosen, terjadi beberapa kali proses pencairan es (glasiasi).

Benua Amerika, Eropa, dan Asia tertutup es pada masa glasial (zaman es) ini. Peristiwa pencairan es terjadi beberapa kali selama Kala Pleistosen.

Masa antar-glasial adalah periode di mana suhu bumi kembali naik, menyebabkan lapisan es mencair dan gletser kembali ke tempat semula.

Ketika iklim menjadi lebih hangat, lapisan es mencair hingga mencapai daerah yang sekarang disebut sebagai wilayah tropis. Masa ini dikenal sebagai masa pluvial (masa hujan).

Durasi pluvial  (hujan) dan antara periode pluvial di Asia, terutama di Indonesia, masih belum dapat dipastikan secara akurat.

Pembagian Masa Pleistosen

Pleistosen Awal

Pada masa ini, tubuh manusia harus selalu beradaptasi dengan perubahan alam yang terjadi.

Meskipun kemampuan intelektual dan fisik terbatas, manusia harus tetap bertahan hidup dengan mengoptimalkan kecerdasan mereka.

Mereka harus mencari rezeki dengan menggunakan kemampuan fisik serta peralatan yang masih sederhana.

Pleistosen Tengah

Pada awal Pleistosen tengah, alat-alat khas Asia Tenggara, seperti pisau atau kapak berbentuk lempengan atau batu yang diasah pada satu sisi, mulai ditemukan.

Teknik asahan batu ini bertahan sepanjang periode Pleistosen tengah tanpa mengalami kemajuan signifikan, terutama tidak mengadopsi teknik asahan dua sisi yang berkembang di India pada masa yang sama.

Pleistosen Akhir

Pada masa Pleistosen Akhir dan awal Kala Holosen, banyak gletser mencair yang menyebabkan kenaikan permukaan air laut. Kala Holosen dimulai sekitar 10.000 tahun yang lalu dan berlanjut hingga saat ini.

Selama Kala Holosen, kemampuan intelektual manusia mengalami perkembangan yang signifikan.

Manusia dibedakan dari hewan lain karena kemampuan akalnya yang semakin matang, yang tercermin dalam evolusi pola pikirnya.

Awalnya, manusia hidup secara nomaden di gua-gua dan mengandalkan berburu serta pertanian sebagai sumber makanan utama mereka.

Editor: Norben Syukur
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS