PARBOABOA, Jakarta – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia menanam ranjau di bendungan pembangkit listrik tenaga air di wilayah Kherson di Ukraina Selatan, yang berada di bawah kendali pasukan Moskow.
"Menurut informasi kami, agregat dan bendungan pembangkit listrik tenaga air hidroelektrik Kakhovka dipasangi ranjau oleh teroris Rusia," kata Zelensky dalam pernyataan, seperti dilansir dari AFP, Jumat (21/10/2022).
"Jika bendungan itu dihancurkan, kanal Crimea Utara akan hilang begitu saja", lanjutnya.
Menurut Zelensky jika bendungan tersebut hancur, hal itu akan menjadi "bencana dalam skala besar".
Zelensky mengatakan bahwa ratusan ribu warga yang berada di sekitar hilir Sungai Dnipro akan berada dalam bahaya banjir jika bendungan itu dihancurkan.
Zelensky juga menjelaskan, pemotongan pasokan air ke selatan juga dapat berdampak pada sistem pendingin pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, yang merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa dan kanal Crimea Utara.
Di sisi lain, dari pihak berwenang memberikan peringatan bahwa kerusakan parah pada jaringan energi negara yang disebabkan oleh serangan Rusia akan memicu terjadinya gelombang baru pengungsian negara itu.
“Kepemimpinan Rusia telah memberikan perintah untuk mengubah sistem energi itu sendiri menjadi medan perang. Konsekuensi dari ini sangat berbahaya, sekali lagi bagi kita semua di Eropa,” ujar Zelensky dalam pidatonya di dewa Uni Eropa, Kamis (20/10/2022).