PARBOABOA, Jakarta – Hingga Rabu (11/10/2023) lalu, situasi di Gaza, Palestina masih terus memanas akibat serangan Israel terhadap Hamas, gerakan Perlawanan Islam.
Serangan ini telah memaksa warga sipil Gaza untuk meninggalkan rumah mereka demi keselamatan mereka akibat ancaman serangan.
Menurut data yang diperoleh dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lebih dari 250.000 warga sipil Gaza telah terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka.
Mereka mencari perlindungan di 92 fasilitas yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) di Gaza.
Banyak dari warga sipil ini bahkan terpaksa berdesakan di sekolah-sekolah yang dioperasikan oleh PBB.
Situasi yang semakin memprihatinkan ini pun mengundang perhatian Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.
Ia telah mengeluarkan permohonan agar baik pihak Hamas maupun Israel menghindari penggunaan gedung-gedung PBB, klinik, rumah sakit, dan sekolah sebagai target serangan dalam upaya menjaga keselamatan warga sipil yang tengah mengalami kesulitan akibat konflik berkepanjangan ini.
Terkait hal ini, Kepala Staf Angkatan Udara Israel, Jenderal Omer Tishler, mengklaim pihaknya tidak menargetkan warga sipil di Jalur Gaza seperti yang dilakukan oleh Hamas.
Menurut Omer, angkatan udara Israel (IAF) telah bersikap profesional dan setiap serangan yang diluncurkan memiliki target serangan tertentu.
11 Anggota PBB Tewas
Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) PBB, Stephane Dujarric, menyatakan saat Hamas menyerang Israel pada hari Sabtu lalu, sedikitnya ada 11 staf dan personel PBB yang tewas di Jalur Gaza.
Menurut Wakil Direktur UNRWA, Justin Austin, korban tewas dari pihak PBB itu di antaranya adalah 5 guru, 1 insinyur, 1 ginekolog, 1 orang konselor dan 3 staf pendukung.
Selain anggota PBB, serangan pertama Hamas juga mengakibatkan 30 siswa di sekolah-sekolah UNRWA tewas dan 8 siswa lainnya luka-luka.
Menanggapi hal tersebut, Justin pun dengan tegas menyuarakan agar staf PBB dan warga sipil harus dilindungi selama konflik berlangsung.
Dia juga meminta perang antara Hamas dan Israel ini segera diakhiri agar tidak ada lagi korban jiwa yang berjatuhan, terutama dari pihak warga sipil.