PARBOABOA, Pematangsiantar - Gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati ekstrim yang mencakup emosi tinggi (mania atau hipomania) dan terendah (depresi).
Untuk mengontrol perubahan suasana hati yang ekstrim, penderita bipolar memerlukan obat khusus yang sudah diresepkan oleh psikikatri.
Tak hanya itu, penderita bipolar juga harus menjaga asupan makanan yang dikonsumsinya. Hal itu bertujuan untuk mencegah kambuhnya gangguan umum dari penderita bipolar.
Untuk meringankan gejala bipolar, berikut jenis makanan yang harus dihindari penderitanya:
1. Lemak
Penderita bipolar diharuskan untuk membatasi jumlah lemak jenuh dan lemak trans. Jadi, Anda bisa mengonsumsi protein tanpa lemak dan produk susu rendah lemak serta memperbanyak makan buah, sayuran, dan biji-bijian sehat.
Lemak dalam makanan dapat mengubah cara kerja tubuh Anda dalam menggunakan obat. Karena itu, sebisa mungkin penderita bipolar menghindari makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans.
2. Garam
Lithium merupakan salah satu obat yang digunakan untuk mengrontrol gejala bipolar. Asupan dalam garam dapat mempengaruhi kadar lithium. Sebagian orang yang mengonsumsi lithium diharuskan untuk mengindari diet rendah sodium serta dehidrasi, karena dapat meningkatkan risiko toksisitas lithium.
Orang yang mengonsumsi lithium juga harus memastikan asupan cairan tubuh terpenuhi krena dehidrasi dapat menimbulkan efek samping yang sangat berbahaya.
3. Gula
Menurut hasil penelitian multisenter yang diterbitkan pada Juni 2015 di jurnal Acta Psychiatrica Scandinavica, makanan tinggi gula dapat mempersulit pengendalian berat badan, obesitas, lemak perut terkait dan membuat beberapa perawatan obat gangguan bipolar kurang efektif.
Sebagai gantinya, buah-buahan akan bekerja lebih baik dibandingkan makanan atau minuman yang mengandung gula.
4. Alkohol
Petunjuk untuk sebagian besar obat psikiatri memperingatkan penderitanya untuk tidak minum alkohol, akan tetapi orang dengan gangguan bipolar masih sering menyalahgunakan alkohol dan obat-obat lain.
Menurut Institut Kesehatan Mental Nasional, orang dengan gangguan bipolar lima kali lebih banyak menyalahgunakan dan ketergantungan alkohol daripada populasi lainnya.
5. Cafein
Menurut psikiati dari University of Iowa Carver College of Medicine, kafein bisa memicu episode mania dan menyebabkan gangguan tidur. Riset dalam jurnal Bipolar Disorders menunjukkan bahwa efek stimulan kafein bisa memicu gejala mania dan mengubah metabolisme obat tertentu yang digunakan untuk mengobati gangguan bipolar.