PARBOABOA, Jakarta - Sebanyak 53 orang dilaporkan meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 7,8 skala richter yang mengguncang Turki bagian selatan pada Senin (6/1/2023) pagi. Ratusan rumah juga dilaporkan runtuh akibat gempa bumi tersebut.
“Sebanyak 23 orang tewas di Provinsi Malatya, 17 orang di Urfa, tujuh orang di Osmaniye, dan enam orang di Diyarbakir, meskipun jumlah korban diperkirakan naik jauh lebih tinggi karena kerusakan yang parah,” kata pejabat setempat, seperti dikutip dari AFP.
Dampak gempa ini tak hanya terasa di Turki. Tim penyelamat melaporkan, di kota terpadat Suriah, Aleppo, terdapat sedikitnya 42 orang tewas akibat bencana tersebut.
“Empat puluh dua kematian dan 200 luka-luka telah dilaporkan di Aleppo, Hama dan Latakia sebagai akibat dari gempa bumi dalam jumlah korban awal,” lapor media lokal SANA, mengutip informasi dari pejabat rumah sakit.
Pihak berwenang memprediksi jumlah korban masih akan bertambah lantaran ratusan gedung runtuh dan banyak orang masih hilang.
Berdasarkan informasi awal dari badan Survei Geologi AS (USGS), gempa berpusat di 7 kilometer dari kota Nurdadi/Gaziantep di selatan Turki. Gempa terjadi pada pukul 04:17 waktu setempat di kedalaman sekitar 17,9 kilometer.
Gempa dahsyat yang mengguncang Turki ini dirasakan di seluruh berbagai negara lainnya. Melansir dari Times of Israel, gempa itu juga dirasakan di Israel, Siprus, Suriah, Lebanon, Yunani, Yordania, Irak, Rumania, Georgia, dan Mesir, menurut Pusat Seismologi Eropa-Mediterania.