PARBOABOA, Jakarta – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia memastikan 55 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadu korban penipuan di Kamboja telah berhasil diselamatkan.
Namun, Retno Marsudi selaku Menteri Luar Negeri mengungkapkan, 5 WNI lainnya yang juga menjadi korban penyekapan kini masih dalam upaya evakuasi.
"Pada malam hari ini kami telah mendapatkan informasi bahwa 55 orang WNI telah berhasil diselamatkan, 5 WNI lainnya masih berproses pemindahannya atau 5 WNI lainnya saat ini sedang diupayakan untuk evakuasi," kata Retno dalam konferensi pers virtual, Sabtu (30/7).
Retno mengatakan, 55 WNI tersebut berada dalam kondisi sehat. Mereka nantinya akan di-BAP oleh kepolisian Kamboja untuk proses penyelidikan terkait kasus penipuan berkedok modus penempatan kerja tersebut.
"Kedua, para WNI akan diserahterimakan ke KBRI Phnom Penh dan akan dipindahkan dari Sihanoukville ke Phnom Penh. Sesuai SOP staf KBRI akan melakukan wawancara berdasarkan screening form indikasi korban TPPO dan selanjutnya akan direpatriasi ke Indonesia," ucap Retno.
Upaya Penyelematan
Retno menerangkan bahwa sejak menerima laporan terkait adanya puluhan WNI menjadi korban penipuan, pihaknya pun langsung bergerak dengan berkomunikasi langsung dengan pihak terkait.
Pada Jumat (29/7) lalu, Retno kemudian berkomunikasi langsung dengan Menlu Kamboja Prak Sokhonn untuk meminta bantuan terkait upaya penyelamatan terhadap puluhan WNI yang disekap tersebut.
"Menlu Kamboja langsung memberikan respons dan menyampaikan akan berkoordinasi dengan kepolisian Kamboja mengenai masalah ini," ucap Retno.
"Tidak lama setelah respons pertama, Menlu Kamboja menyampaikan informasi kedua bahwa tim khusus akan diterjunkan besok pagi yang berarti hari ini," imbuhnya.
Upaya penyelamatan itu, lanjut Retno, berhasil membawa pulang 55 WNI dalam keadaan sehat. Kini, tim KBRI Kamboja tengah membantu proses penyalamatan 5 orang sisanya.
“Tim KBRI juga sudah berada di Sihanoukville guna membantu evakuasi,” imbuh dia.
Sebelumnya, para WNI yang disekap diduga terjebak oleh lowongan pekerjaan dari perusahaan investasi ilegal di Kamboja. Menurut Direktur WNI dan BHI Kemenlu, Judha Nugraha mengatakan bahwa kasus penipuan kerja itu kian marak jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Ia pun menyebutkan, pada tahun lalu KBRI Phnom Penh membebaskan 119 WNI yang menjadi korban perusahaan investasi palsu. Sementara tahun ini, tercatat 291 WNI sudah menjadi korban dan 133 di antaranya telah berhasil dipulangkan.