PARBOABOA, Jakarta - Jumlah korban dalam insiden kebakaran KM Barcelona di perairan Pulau Talise, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, dilaporkan mencapai 571 orang.
Angka ini jauh melebihi daftar manifes awal kapal yang hanya mencatat sekitar 280 penumpang.
Kepala Seksi Operasi Basarnas Sulut, Bagus Ngurah, menyampaikan bahwa hingga Senin pagi (21/7/2025), pihaknya telah mengidentifikasi ratusan korban yang selamat, termasuk 27 anak buah kapal (ABK).
Terkait korban jiwa, Bagus menyebutkan bahwa lima orang dilaporkan meninggal dunia. Tiga di antaranya berhasil diidentifikasi, sementara dua lainnya masih dalam proses pendataan dan pencocokan identitas.
Proses evakuasi dan pencarian korban masih terus berlanjut. Tim SAR gabungan, yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, dan instansi terkait, tetap bersiaga di lokasi untuk menanggapi laporan adanya penumpang yang belum ditemukan.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah Sulawesi Utara (Polda Sulut) menyatakan bahwa jumlah penumpang KM Barcelona yang berangkat dari Talaud menuju Manado diperkirakan sekitar 280 orang.
Kapolda Sulut, Irjen Roycke Harru Langie, turut serta dalam proses evakuasi yang berlangsung pada Minggu (20/7/2025), tidak lama setelah peristiwa terjadi.
Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Alamsyah Parulian Hasibuan, menjelaskan bahwa proses penyelamatan melibatkan personel dari berbagai unsur, termasuk Bakamla, Ditpolairud, Satpolairud Polres Minahasa Utara, pemerintah daerah, serta warga setempat.
Hingga kini, upaya pencarian dan pendataan terus dilakukan untuk memastikan tidak ada korban yang terlewatkan.
Kronologi Peristiwa
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memaparkan kronologi kebakaran Kapal Motor Barcelona 5 yang terjadi di perairan sekitar Pulau Talise, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Insiden ini berlangsung pada Minggu (20/7/2025) sekitar pukul 14.00 WITA.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Muhammad Masyhud, menjelaskan bahwa kapal tengah berlayar dari Lirung, Kepulauan Talaud, menuju Manado ketika kebakaran terjadi.
Api muncul di dek atas kapal dan dengan cepat menyebar, memicu kepanikan di antara penumpang. Asap tebal membumbung dari kapal, sementara para penumpang bergegas menyelamatkan diri.
Sementara itu, Humas Kantor SAR Manado, Nuriyadin Gumelang, mengonfirmasi pihaknya menerima laporan kebakaran pada pukul 14.00 WITA saat kapal melintas di koordinat 01°48.510'N/125°00.701'E di sebelah timur Pulau Talise.
KM Barcelona 5 diketahui bertolak dari Pelabuhan Melonguane dengan mengangkut sekitar 280 penumpang dan 15 anak buah kapal (ABK). Namun, hingga hari yang sama, bangkai kapal belum dapat diakses oleh tim SAR gabungan.
Nuriyadin menambahkan bahwa tim SAR tetap bersiaga di Pelabuhan Minte dan telah mendirikan posko informasi bagi keluarga penumpang. Semua instansi terkait turut serta dalam proses pencatatan dan identifikasi korban.
Dari total penumpang, sebanyak 284 orang berhasil diselamatkan, termasuk tiga pasien rujukan medis dari RS Mala Kepulauan Talaud.
Para korban luka telah dirujuk ke rumah sakit seperti RSUD Walanda Maramis, RSUP Prof. Kandou Malalayang, dan RSUD ODSK.
Beberapa korban lainnya dirawat di Puskesmas Mubune, Kecamatan Likupang. Penumpang berasal dari berbagai wilayah, termasuk Lirung, Beo, Kabaruan, dan Melonguane.
Peristiwa ini tidak hanya menyisakan duka, tetapi juga menyoroti pentingnya penegakan standar keselamatan pelayaran, terutama di jalur laut antarpulau yang padat seperti di wilayah Indonesia timu