77 Pengungsi Erupsi Gunung Karangetang Belum Diizinkan Pulang

Potret Gunung Karangetang, Sulawesi Utara dengan aktivitas guguran lava yang masih tinggi hingga Rabu (22/02/2023). (Foto: Dok. PPGA)

PARBOABOA, Jakarta – Sebanyak 77 warga pengungsi akibat erupsi efusif Gunung Karangetang belum diizinkan kembali ke rumahnya masing-masing sejak 15 Februari 2023.

77 warga ini terdiri dari 28 Kepala Keluarga (KK). Mereka berasal dari Kelurahan Bebali, Kab. Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.

“Kami terus membangun komunikasi dengan pos petugas pengamatan Gunung Api Karangetang, tapi jawabannya belum bisa (dipulangkan,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kab. Sitaro, Sonny Belseran dalam keterangannya di Manado, Jumat (16/03/2023).

Sonny menjelaskan, setelah melakukan koordinasi dengan pihak terkait, alasan warga yang mengungsi itu belum bisa dipulangkan sebab aktivitas vulkanik Gunung Karangetang masih relatif tinggi. Pasalnya, terdapat luncuran guguran lava pijar dari puncak kawah menuju lereng dengan jarak luncur yang bervariasi.

Adapun untuk kebutuhan logistik bagi warga yang mengungsi, Sonny memastikan bahwa semuanya sudah terpenuhi.

“Soal logistik untuk warga pengungsi masih bisa terpenuhi,” ujar Sonny Belseran.

Di sisi lain, demi keselamatan dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, pihak BPBD Kab. Sitaro mengimbau warga untuk mematuhi radius bahaya yang telah direkomendasikan Pusat Vulkanik dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM.

Sebelumnya, pihak Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) mengatakan bahwa Gunung Karangetang yang berada di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, statusnya masih di level Siaga III akibat erupsi pada 8 Februari 2023.

“Kami masih memantau terjadinya guguran lava dari puncak kawah dan mengarah ke sejumlah kali,” kata Ketua PPGA Karangetang, Yudia P Tatipang dalam keterangannya di Manado, Senin (13/03/2023).

Editor: Maesa
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS