PARBOABOA, Jakarta - Sebanyak delapan orang warga Selandia Baru ditemukan meninggal dunia akibat badai Topan Gabrielle yang menerjang negara tersebut dan memicu banjir beberapa hari lalu. Salah satu korban meninggal dunia merupakan balita.
Jumlah korban ini masih mungkin bertambah karena pejabat pemerintah daerah melaporkan ada sejumlah daerah yang masih terisolasi dengan ribuan orang penduduk yang tidak bisa dihubungi.
Badai tersebut membawa kehancuran bagi Selandia. Sepuluh ribu orang masih berada di pengungsian karena badai ganas itu menghancurkan rumah warga. Beberapa kota juga masih mati total tanpa listrik dan air minum.
Selain itu, akses antar kota juga terputus, lahan pertanian tergenang, dan menghanyutkan ternak warga.
Topan Gabrielle sebelumnya dilaporkan menerjang North Island sejak Minggu yang mengakibatkan angin, hujan, dan ombak berderu tanpa henti.
Badai itu pun makin parah mulai Senin dan Selasa pagi hingga seluruh negara bagian mendapat status Keadaan Darurat.
Meski kini badai telah menjauh ke Pasifik Selatan, Topan Gabrielle menyisakan kehancuran bagi warga di utara Selandia Baru.