PARBOABOA - Banyak kasus kebocoran data dan pesan pengguna lewat aplikasi pesan sosial. Karena itu, aplikasi pesan terpopuler di dunia WhatsApp memiliki sistem enkripsi end-to-end (E2EE) yang akan menjaga data pesan pengguna tetap aman.
Sistem keamanan itu memastikan bahwa hanya pengguna dan orang yang berkomunikasi dengan pengguna yang dapat melihat pesannya. Hal itu membuat pihak lain, termasuk peretas atau pemerintah dapat mengintip dan membaca data yang dienkripsi.
WhatsApp menggunakan Signal Protocol yang dikembangkan organisasi perangkat lunak asal Amerika, Open Whisper Systems. Lantas, bagaimana cara kerja enkripsi end-to-end?
Dilansir dari berbagai sumber, jika ditinjau secara sederhana, enkripsi merupakan sebuah metode yang memungkinkan informasi seperti yang ada di WhatsApp akan 'terkunci'.
Kemudian pesan terbuka (plaintext) yang dienkripsi, nantinya akan diubah ke dalam kode acak rahasia. Sehingga informasi yang sebenarnya tidak bisa dibaca.
Lalu dalam dunia komputer, pesan terenkripsi dinamakan ciphertext. Selanjutnya, formula yang digunakan untuk mengunci dan membuka kunci ciphertext disebut algoritma enkripsi.
Di dalamnya terdapat variabel yang cukup menarik, di mana para hackers atau penyusup akan kesulitan membobol pesan Anda. Baik yang bersifat umum maupun rahasia.
Namun apabila ada hackers yang ingin mengintip pesan Anda, maka tidak akan semudah itu. Ia harus menebak sandi mana yang digunakan pengirim untuk mengenkripsi pesan itu, serta variabel mana yang biasa digunakan untuk membuka pesan.
Oleh karena itu, tingkat keamanan inilah yang menjadikan enkripsi jadi sistem keamanan yang diunggulkan saat ini, khususnya WhatsApp yang menjamin seluruh pesan Anda akan aman dan tidak akan mudah bocor.
Di laman resmi Whatsapp, perusahaan menjamin bahwa seluruh data telah dilindungi oleh sistem E2EE, termasuk isi pesan, dokumen (foto/video), rekaman suara, riwayat panggilan suara/video, hingga unggahan status di WhatsApp Status.
“Dengan sistem end-to-end encryption, pesan, foto, video, rekaman suara, dokumen, panggilan suara, hingga WhatsApp status Anda akan dijamin tidak akan jatuh ke tangan yang salah,” tulis WhatsApp.
WhatsApp telah mengadopsi sistem keamanan enkripsi ujung ke ujung sejak 2014 lalu. Perusahaan menggunakan Signal Protocol yang dikembangkan oleh Open Whisper System.
Protokol keamanan ini juga kerap digunakan platform perpesanan instan lain, seperti Signal, untuk melindungi percakapan para penggunanya.
Seperti yang disebut di atas, Whatsapp mengadopsi protokol enkripsi bikinan Open Whisper System. Protokol enkripsi tersebut menghasilkan dua kunci yang berbeda, yakni kunci publik dan privat. Proses enkripsi ini terjadi otomatis di dalam ponsel.
Nah, kunci privat adalah kunci yang dipegang pengguna, sedangkan kunci publik adalah kunci yang ditransfer ke pengguna melalui server pusat WhatsApp.
Kunci publik inilah yang mengenkripsi pesan yang dikirim, bahkan sebelum pesan sampai ke server pusat.
Dengan kata lain, pesan atau apapun yang dikirim pengguna di ruang obrolan, tidak dapat diakses WhatsApp.
Teknik kriptografi sederhana ini juga kerap digunakan sejumlah pihak untuk mengamankan email hingga dompet mata uang kripto (cryptocurrency).
WhatsApp memastikan hanya Anda dan orang yang berkomunikasi dengan Anda yang dapat membaca apa yang dikirim, dan tidak ada orang di antaranya, bahkan WhatsApp.
Jadi, pesan diamankan dan hanya penerima dan Anda yang memiliki kunci khusus yang diperlukan untuk membuka dan membacanya.
Enkripsi end-to-end memiliki keunggulan dan kekurangan. Menurut Karpersky terdapat beberapa keunggulan dan kekurangan dari teknologi enkripsi end-to-end.
Misalnya adalah privasi lebih terjaga karena tidak ada yang bisa membaca pesan Anda kecuali akun yang menerima.
Anda seperti mengirim surat dan memasukkannya ke dalam kotak yang sulit dibuka dan kebal terhadap berbagai gangguan.
Keuntungan kedua adalah tidak ada yang bisa mengubah pesan. Pesan yang dikirim yang sudah terenkripsi tidak bisa diubah oleh siapapun.
Jika seandainya diubah, maka pesan yang dikirim akan jadi kacau dan akan langsung terdeteksi kalau pesan yang dikirim telah diubah.
Demikianlah informasi mengenai cara kerja enkripsi end-to-end. Semoga bermanfaat!