Korut Tembakkan 3 Rudal Balistik, AS-Korsel Beri Peringatan

Warga Seoul, Korea Selatan, menyaksikan siaran televisi tentang peluncuran rudal yang dilakukan Korea Utara pada Rabu pagi. AP

PARBOABOA, Pematangsiantar - Amerika Serikat dan Korea Selatan menggelar latihan perang dengan menembakkan sejumlah rudal untuk memberi peringatan kepada Korea Utara (Korut). 

Pada Rabu (25/5/2022) pagi Korut menembakkan tiga rudal balistik ke Laut Jepang. Peluncuran tersebut dikonfirmasi oleh Pejaga Pantai Jepang.

Ini merupakan uji coba ke-17 sepanjang tahun ini. Negara komunis itu berambisi meningkatkan kemampuan persenjataannya meski sedang dilanda Covid-19. 

Uji coba dilakukan usai Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengakhiri kunjungannya ke Korea Selatan (Korsel) dan Jepang.

Menanggapi aksi Korut, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol bakal segera menggelar rapat Dewan Keamanan Nasional. Korsel menegaskan siap memberikan tanggapan yang keras dan efektif untuk menghadapi setiap provokasi Korut.

Korsel dan AS pun langsung menggelar latihan tembak dengan meluncurkan rudal masing-masing. Latihan tembak itu dilakukan secara simultan.

Otoritas militer AS di Korsel (USFK) menyatakan pihaknya menembakkan sistem rudal taktis, sementara Korsel meluncurkan rudal Hyunmu-2. 

Korut telah menembakkan berbagai jenis rudalnya ke Laut Jepang sepanjang tahun ini, termasuk rudal hipersonik dan rudal balistik antarbenua (ICBM) yang baru.

Sebelumnya Kepala Staf Gabungan (JCS) Korsel menyatakan, satu dari tiga proyektil yang ditembakkan Korut itu merupakan ICBM. 

ICBM Itu merupakan rudal pertama yang ditembakkan dan terbang setinggi 540 km serta menyasar target yang jauhnya 360 km dari lokasi peluncuran. Sementara rudal kedua yang ditembakkan meledak di udara.

Kemudian rudal ketiga yang diluncurkan merupakan rudal balistik jarak pendek (SRBM), yang meluncur setinggi 760 km dan menyasar target sejauh 60 km.

Uji coba rudal kali ini dilakukan saat Korut dilanda wabah Covid-19 dan kesulitan ekonomi. Lebih dari 2 juta warga Korut mengalami gejala demam dan banyak yang ditempatkan dalam isolasi. 

Negara tersebut tampaknya tak memiliki kapasitas untuk melakukan tes Covid-19 terhadap seluruh warga yang mengalami gejala. Meski demikian Pemimpin Korut Kim Jong Un menegaskan wabah di negaranya terkendali.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS