PARBOABOA, Amerika - Dalam rangka membasmi aksi terorisme, pasukan khusus Amerika Serikat menyerang sebuah rumah yang terletak di Desa Ameth, Suriah Utara pada Kamis (3/2) dinihari. Serangan ini menyasar seorang pemimpin dari kelompok Jihadis ISIS, atas arahan dari Presiden Joe Biden.
Dalam pengumuman yang disampaikan oleh Joe Biden, serangan tersebut diklaim membunuh salah satu pimpinan ISIS yakni Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurashi, yang meledakkan bom bunuh diri usai mendapat kepungan dari pasukan militer AS.
"Tadi malam atas arahan saya, pasukan militer AS di barat laut Suriah berhasil melakukan operasi kontraterorisme untuk melindungi rakyat Amerika dan Sekutu kami, dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman," kata Biden di akun Twitternya, dikutip pada Jumat (4/2).
Dalam serangan ini, Joe Biden mengklaim jika tidak ada satupun pasukan militer AS yang menjadi korban.
"Berkat keterampilan dan keberanian Angkatan Bersenjata kami, kami di medan perang berhasil melenyapkan Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi – pemimpin ISIS. Semua orang Amerika telah kembali dengan selamat dari operasi tersebut," lanjut Biden.
Namun menurut laporan dilapangan, ledakan bom bunuh diri itu juga membunuh seluruh keluarga pemimpin ISIS tersebut dan beberapa warga sipil lainnya, termasuk anak-anak.
Masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi mengaku sempat mendengar suara tembakan dalam operasi tersebut, yang mengindikasikan adanya perlawanan dari target, sebelum akhinya bom bunuh diri meledak.
Dilansir dari Al Jazeera, ledakan bom tersebut membunuh setidaknya 13 orang, dimana enam diantaranya adalah anak-anak dan empat wanita.
Adapun Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi adalah pemimpin ISIS sejak 2019, untuk menggantikan Abu Bakr al-Baghdadi pendiri ISIS yang tewas setelah meledakkan diri.