PARBOABOA, Sydney - Ratusan rumah di Sydney, Australia, terendam banjir bandang pada Selasa (5/7/2022) yang berdampak pada 50.000 penduduk.
Petugas gawat darurat sejak Senin malam telah melakukan 100 penyelamatan kepada orang-orang yang terjebak banjir di dalam kendaraan atau di rumah-rumah mereka, lapor juru bicara Layanan Darurat Negara Bagian Ashley Sullivan.
Hujan deras selama berhari-hari telah membuat sungai dan bendungan meluap sehingga memicu banjir bandang.
Ini merupakan banjir keempat yang melanda Sydney dalam 16 bulan terakhir di kota berpenduduk 5 juta orang tersebut.
Pemerintah Negara Bagian New South Wales telah menyatakan terjadinya bencana di 23 wilayahnya dalam semalam.
Pemerintah juga telah mengucurkan bantuan keuangan federal bagi penduduk yang terdampak banjir.
Peringatan serta perintah evakuasi telah disampaikan kepada 50.000 orang yang terdampak untuk meninggalkan rumah mereka pada Senin, kata Premier New South Wales Dominic Perrottet.
"Masalah ini jauh dari selesai. Jangan berpuas diri, di manapun Anda berada berhati-hatilah ketika berkendara di jalanan. Masih banyak risiko banjir di negara bagian kita," kata Perrottet.
Menteri Layanan Darurat Steph Cooke memuji kesigapan regu penyelamat dalam mencegah kematian atau cidera serius akibat banjir yang sudah berlangsung selama empat hari terakhir.
Pengamat cuaca dari Biro Meteorologi Australia Jonathan How mengatakan bagian selatan Sydney mengalami curah hujan hingga 20 cm dalam 24 jam, jumlah itu 17% lebih besar dari rata-rata curah hujan tahunan.
Peringatan cuaca buruk dan hujan deras tetap aktif di pinggiran timur dan utara Sydney pada hari ini.
Banjir terburuk terjadi di sepanjang Sungai Hawkesbury-Nepean yang membentang dari utara ke barat Sydney.
"Kabar baiknya adalah besok sore diperkirakan tidak hujan, tetapi tetap saja kami mengingatkan penduduk bahwa banjir akan tetap tinggi meski hujan berhenti," kata How kepada AP.