PARBOABOA, Medan - Meredanya virus Covid-19 ternyata tidak cukup membuat masyarakat tenang. Sebab, kini muncul jenis penyakit baru bernama hepatitis misterius yang menjadi sorotan dunia.
Ketua Tim Penanganan Pasien Hepatitis Misterius RS Adam Malik Medan, Ade Rachmat Yudiyanto mengungkap bahwa bayi delapan bulan yang diduga terkena hepatitis akut misterius dan dirawat di RS Adam Malik telah meninggal dunia.
Ade menjelaskan, bayi bernama Eliyana itu masuk RS Adam Malik pada Sabtu (7/5). Selama dirawat, stabilisasi tubuhnya sempat membaik. Namun, pada Sabtu (14/5) tiba-tiba saja kondisi fisiknya menurun.
Ade mengatakan, bayi bernama Eliyana itu meninggal dunia pada Sabtu (14/5/22) sekitar pukul 20.00 WIB. Bayi asal Kabupaten Deliserdang itu meninggal dunia setelah sepekan dirawat di ruang pediatric intensive care unit (PICU).
“Sabtu pagi kesannya masih stabil. Tapi ternyata kira-kira jam 17.00 sore, itu mulai mengalami gangguan sirkulasi, di mana detak jantungnya sudah mulai cepat,” ujar Ade.
“Kemudian di jam 19.20 WIB keadaan jantung mulai lambat walaupun direspons. Sampai sejam, ternyata stabilisasinya gagal, akhirnya pasien dinyatakan meninggal,” jelas Ade.
Ia mengatakan, dari diagnosis akhir, pasien meninggal akibat gagal napas dikarenakan adanya permasalahan di radang parunya, sirkulasi jantung dan komplikasi di organ tubuh lainnya.
“Ditambah lagi ada infeksi bakteri berat ditambah gagal jantung,” ujarnya.
Namun, ade belum dapat memastikan terkait dugaan hepatitis akut menyerang bayi tersebut. Ia menyebut, pihaknya telah mengambil sampel darah pasien saat proses perawatan.
“Ada pemeriksaan namanya kultur darah yang diambil tanggal 9 Mei kemudian tanggal 13 Mei keluar (hasilnya) dan hasilnya ditemukan kuman atau bakteri yang dianggap penyebabnya keadaan pasien ini (diduga bukan hepatitis),” ujar Ade.
Diberitakan sebelumnya, satu orang anak di Sumatera Utara (Sumut) yang diduga terjangkit hepatitis misterius juga meninggal dunia pada Selasa (10/5) lalu. Anak berusia dua tahun tersebut sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Elisabeth Medan dengan gejala berat.
Editor: -
