PARBOABOA, Medan - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat lima kota indeks harga konsumen (IHK) di Desember 2022 mengalami inflasi, di mana bensin menjadi komponen penyumbang terbesar inflasi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Nurul Hasanudin mengatakan, inflasi Sumut di Desember 2022 sebesar 6,13 persen dengan IHK gabungan sebesar 112,77.
Dia menyebut, lima kota alami inflasi tertinggi di Sibolga 6,43 persen dengan IHK sebesar 115,10 dan terendah di Gunungsitoli dengan 5,74 persen dengan IHK sebesar 114,65.
"Komoditas penyumbang inflasi di antaranya, bensin , angkutan udara, beras, rokok kretek filter, angkutan dalam kota, ikan dencis, serta tomat," jelasnya, Senin (02/01/2023.
Nurul menjelaskan, secara keseluruhan, inflasi paling besar disumbang kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,35 persen. Disusul pakaian dan alas kaki 4,66 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 1,49 persen.
Komponen lainnya kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 5,29 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,91 persen, kelompok transportasi sebesar 18,73 persen.
Lebih lanjut, untuk kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,17 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 8,05 persen, kelompok pendidikan 0,56 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 4,09 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 8,12 persen.
"Komoditas dominan memberikan andil inflasi di Medan pada Desember 2022, bensin, angkutan udara, beras, rokok kretek filter, angkutan dalam kota, ikan dencis, tomat, sawi hijau, telur ayam ras, cabai merah, bahan bakar rumah tangga, sewa rumah, shampo, daging ayam ras, sabun mandi, upah asisten rumah tangga, dan jeruk," ucapnya.
Nurul kembali memaparkan, komoditas yang memberikan andil deflasi secara year on year, antara lain minyak goreng, bawang putih, daging babi, cumi-cumi, tauge/kecambah, cabai rawit, jahe, kepiting/rajungan, biaya administrasi transfer uang, dan hand body lotion.