PARBOABOA, Jakarta – Krisis biaya hidup semakin mengguncang Inggris, hal ini membuat banyak wanita menjadi pekerja seks komersial (PSK) untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Hampir 11 juta orang kini menunggak tagihan mereka, sementara lebih dari 5 juta orang tidak makan demi bisa membayar tagihan rumah tangga, salah satunya tagihan listrik.
Mengutip laporan The Guardian, Kamis (22/09/2022), diperkirakan 20% orang dewasa Inggris atau 10,9 juta orang, menunggak satu atau lebih tagihan rumah tangga. Tagihan listrik di Inggris telah meningkat pesat sejak awal tahun ini.
Menurut laporan Money Advice Trust, angka ini naik 3 juta sejak Maret lalu. Pada laporan yang sama, disebutkan bahwa sekitar 14% dari populasi Inggris atau hampir 8 juta orang mengatakan mereka telah menjual barang-barang pribadi atau rumah tangga demi untuk membayar tagihan. Survei ini dilakukan terhadap 2 ribu orang dewasa Inggris pada Agustus lalu.
“Banyak rumah tangga sudah menghadapi pilihan yang tidak mungkin, seperti makan mana yang harus dilewati hanya untuk menyalakan lampu,” kata Kepala Eksekutif Money Advice Trust.
Sementara itu, kenaikan biaya hidup juga membuat ramai wanita Inggris memilih bekerja sebagai PSK, hal ini terjadi sejak awal Juni.
Mengutip dari data English Collective of Prostitution, jumlah yang masuk dalam bisnis prostitusi meningkat 1/3 angka biasanya. Diperkirakan angka tersebut naik kareana imbas dari biaya hidup yang tinggi.
“Krisis biaya hidup sekarang mendorong wanita menjadi pekerja seks dengan berbagai cara. Apakah itu di jalan, di tempat atau online,” kata Juru Bicara Niki Adams, dilansir dari Sky News.
Penyebab Krisis di Inggris
Krisis di Inggris dimulai dari krisis gas yang menghantam Eropa. Harga gas melambung tinggi di kawasan tersebut bahkan 250% sejak Januari 2021.
Salah satu alasan mengapa harga mengalami kenaikan adalah terbukanya kembali ekonomi negara-negara setelah penguncian (lock down) akibat Covid-19.
Pasokan gas juga berkurang akibat penghentian produksi di fasilitas milik Amerika Serikat (AS). Ini juga akibat pengetatan aturan pasar karbon di Uni Eropa (UE).
Ada juga isu mengenai manipulasi perusahaan gas Rusia, Gazprom, untuk mendongkrak harga.
Lalu, dikombinasikan dengan masuknya musim dingin, yang mendorong permintaan lebih tinggi, baik di Eropa maupun Asia. Akibatnya, sejumlah negara di Eropa merasa terpukul di sisi perekonomiannya, terutama Inggris.
Belum lagi, perang antara Rusia dan Ukraina juga semakin memperburuk krisis di Inggris yang membuat harga energi dan pangan semakin meroket. Kenaikan harga tersebut membuat banyak wanita di Inggris terpaksa terjun ke dunia prostitusi.