PARBOABOA, Jakarta - Presiden Jokowi akan meluncurkan program bantuan langsung tunai (BLT) untuk pedagang kaki lima (PKL) dan pemilik warteg secara resmi pekan depan. Dalam penyaluran dana BLT PKL ini, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp1,2 Triliun.
Pekan lalu, pemerintah telah melakukan uji coba penyaluran BLT kepada 1,2 juta PKL dan pemilik warteg di Medan. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Rabu (15/9).
Sedangkan untuk pekan depan, pemerintah akan menyalurkan BLT kepada 1 juta penerima yang masing-masing penerima akan mendapatkan bantuan tunai sebesar Rp1,2 juta.
Dalam penyaluran dana BLT PKL ini, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp1,2 Triliun.
Menteri Usaha Kecil, dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan asosiasi PKL akan dilibatkan dalam penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) ke penerima.
"Dari asosiasi PKL mereka tadi berkepentingan untuk ikut terlibat dalam penyaluran bantuan Rp1,2 juta untuk 1 juta PKL," ungkap Teten.
Sementara, Jokowi meminta penyaluran BLT menggunakan data PKL agar penyaluran bantuan tak salah sasaran.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan penyaluran BLT tersebut dilakukan oleh TNI/Polri. Keputusan itu dibuat untuk meredakan ketegangan antara petugas dan pelaku usaha saat menutup usaha PKL dan warteg di wilayah PPKM level 4.
Jokowi berharap cekcok dan ketegangan yang sempat terjadi pada pembubaran PKL masa PPKM Darurat lalu bisa dihindari bila penutupan disertai penyaluran uang tunai sebagai bantalan mereka selama usaha ditutup.
"Dengan demikian tugas yang dilakukan oleh TNI/Polri di lapangan bisa dipahami oleh masyarakat karena memang kami meminta warung harus tutup atau pindah maka diberikan bantuan," kata Sri Mulyani.