PARBOABOA, Jakarta – Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Malaysia bisa lebih murah dibandingkan negara lain di kawasan Asia Tenggara (ASEAN), termasuk Indonesia.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, angkat suara terkait masalah tersebut. Ia mengatakan subsidi yang diguyurkan oleh Pemerintah Malaysia kepada Petroliam Nasional Berhad (Pertonas), Perusahaan minyak dan gas Malaysia, lebih besar dibanding subsidi yang digelontorkan pemerintah Indonesia.
"Petronas subsidinya jauh lebih besar dari Indonesia. Makanya harga jual BBM-nya itu lebih murah karena minyak yang digunakan Malaysia, Amerika, dan Indonesia dipatok berdasarkan minyak dunia," ujar Nicke pada Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (6/7/2022).
Bos Pertamina itu mengungkapkan, harga BBM di Malaysia untuk tipe Ron 95 atau setara pertamax plus lebih murah dibanding harga pertalite.
Mengutip laman globalpetrolprices.com, BBM RON 95 di Malaysia saat ini dijual dengan harga 2,05 ringgit per liter atau setara dengan Rp6.964 (asumsi kurs Rp3.397 per ringgit Malaysia).
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) memprediksi kuota BBM subsidi jenis pertalite dan solar jebol akhir tahun ini. Hal ini disebabkan berdasarkan peningkatan mobilitas penduduk yang meningkat dan tren penjualan BBM subsidi yang terus bertambah.
Nicke juga memperkirakan konsumsi BBM jenis pertalite meningkat menjadi 28.5 juta kiloliter, angka ini jauh di atas yang telah ditetapkan pemerintah untuk tahun ini, yaitu sebesar 23 juta kiloliter. Sementara itu,untuk konsumsi solar naik menjadi 14.9 juta kiloliter menjadi 17.2 juta kiloliter.
"Jenis bahan bakar penugasan ini akan meningkat melebihi kuotanya," tutur Nicke.