PARBOABOA, Jakarta - Pada prinsipnya, ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden yang ikut Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berharap untuk menang, sehingga wajar jika mereka ingin terlihat unggul satu sama lainya dalam debat.
Hal itu disampaikan Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina, Erik Ardiyanto saat dihubungi PARBOABOA, Senin (8/1/2024) pagi. Di sisi lain, Erik menyebut bahwa debat dengan sikap spontan menjadi hal penting agar masyarakat menilai apa adanya.
"Dalam keadaan debat saling kritik biasanya orang cendrung mengungkapkan pandangan secara sepontan yang ada di pikiranya, publik jadi jadi tahu akhirnya isi kepala para kandidat. Menurut saya ini baik-baik pendidikan politik masyarakat kita," sambung dia.
Berdasarkan analisanya, Erik melihat bahwa dalam debat kali ini Anies jauh lebih keras mengkritisi Prabowo ketimbang debat sebelumnya.
"Saya kira ini bagian dari strategi Anies Baswedan untuk mengambil kantong suara dari Prabawo, karena menurut saya voter mereka ada yang beririsan," tuturnya.
Ia menilai Anies kini lebih fokus mengambil suara dukungan publik dengan cara memanfaatkan kelemahan kebijakan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan. Apalagi sebelumnya Prabowo dan Anies sebelumnya bersatu pada Pilpres 2019 dan Pilkada DKI 2017, namun Prabowo kini melenggang bersama Joko Widodo (Jokowi).
"Seperti kita tahu bahwa sebelum Prabowo mengklain dirinya lebih ke Jokowi, kalau kita lihat kebelakang antara Anies dan Prabowo kan sejalan dalam Pilpres 2019 dan Pilkada DKI 2017," paparnya.
Kemungkinan Ganjar-Anies Berkoalisi
Prabowo yang menjadi sasaran serangan dari Anies dan Ganjar tidak sedikit menekankan kesan adanya kerjasama di antara keduanya.
Hal itu juga menjadi suatu yang mungkin jika Pilpres 2024 berlangsung selama dua putaran. Apalagi kata dia, kompetisi dalam politik selalu berakhir dengan hal tak terduga.
"Kalau terjadi putaran kedua, mungkin bisa saja keduanya bergabung, apa yang tidak mungkin di mata orang tetapi dalam politik bisa aja terjadi kedepan. Karena politik soal kepentingan, ditambah sistem multi partai kayak di Indonesia," paparnya.
Pasalnya selain dari sisi debat, kesan keakraban antara Ganjar dan Anies sempat ditunjukkan melalui media sosial X. Hal itu ketika Anies mengucapkan selamat ulang tahun kepada Ganjar dengan menggunakan bahasa Jawa. Bahkan, Anies meminta Ganjar untuk mentraktirnya.
"Selamet ulang tahun, Dab @ganjarpranowo! Mugi-mugi terus sehat, nek ono daladh-daladh bareng ojo lali ngundang ya," ujar Anies.
Ucapan tersebut kemudian Ganjar respons dengan guyonan, bahwa dirinya tidak dapat mentraktir Anies karena bertepatan di tanggal tua.
"Maturnuwun dab @aniesbaswedan, sampeyan mugo-mugo sehat terus juga yo. Duh tanggal tua lagi poya mothig e hahaha," kata Ganjar bergurau.
Adapun di kesempatan lain, di Depok, Jawa Barat, Sabtu (28/10/2023) lalu, Anies sempat menyinggung isu dinasti politik dan mengingatkan agar rakyat tidak membiarkan hal itu tumbuh di Indonesia.
Kemudian Ganjar juga merespons dengan mengamininya. Bahwa hal itu sebenarnya tidak perlu lagi dipertanyakan, alias sudah jelas jika rakyat yang memiliki negara.
"Itu mah bukan pertanyaan, semua sudah tau, emang milik siapa?, negara milik kita, milik rakyat Indonesia.
Adapun yang terbaru dalam debat ketiga, Anies dan Ganjar juga saling memberikan pernyataan yang memperkuat serangan terhadap Prabowo.
Anies memberikan angka rendah untuk kinerja kepemimpinan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto di Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Kinerja Kemenhan menurutnya tak optimal sebab belum memihak pada kesejahteraan prajurit TNI, misalnya saja soal pemberian tunjangan dan pembelian Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) bekas.
"Karena itu menurut saya skorhya justru di bawah 5 Mas Ganjar, kalau 5 itu ketinggian," papar Anies.
Ganjar juga sebelumnya memberikan angka 5 untuk kinerja Kemenhan yang dipimpin Prabowo. Ia pun meminta Anies memberikan ketegasan sebaiknya berapa nilai untuk kinerja Kemenhan.
“Mas Anies enggak usah takut, disebut saja angkanya berapa gitu loh. Jangan di bawah lima, sebut saja berapa?” tanya Ganjar.