PARBOABOA - Pernahkah Anda menonton film bergenre fiksi-fantasi?
Dalam film tersebut, Anda akan disajikan dengan efek visual menakjubkan berupa pemandangan alam dan karakter fiksi yang tidak ada di Bumi.
Misalnya peri, penyihir, makhluk mitologi, robot, alien, dan karakter gaib lainnya dengan layar belakangan tempat yang tampak nyata.
Apakah Anda tahu bahwa semua hal tersebut berasal dari efek CGI?
CGI adalah singkatan dari Computer Generated Imagery, sebuah teknologi yang umumnya digunakan dalam pembuatan konten visual diam atau animasi menggunakan perangkat lunak komputer.
CGI adalah bentuk teknologi komputer yang mencakup grafis tiga dimensi yang sering digunakan untuk menciptakan berbagai adegan, karakter, dan efek khusus dalam industri perfilman.
Untuk memahami lebih lanjut tentang CGI dan cara kerjanya, mari simak informasi berikut ini.
Pengertian CGI
Mengutip dari buku berjudul Pencitraan Visual Kawasan Urban Teknik Pengembangan Sistem Multimedia Spasial 3D oleh Herry Santosa, Nur Fauziah (2019), CGI adalah jenis efek khusus berupa animasi atau ilustrasi yang dibuat menggunakan komputer.
CGI digunakan untuk menciptakan gambaran yang sesuai dalam animasi 2D atau 3D, iklan, acara televisi, video game, MV, dan terutama dalam produksi film.
Secara sederhana, penggunaan CGI dapat dianggap sebagai pencitraan dalam pembuatan film.
Selain mampu menghasilkan gambaran yang akurat, CGI juga membantu mengurangi biaya produksi film.
Sebagai contoh, jika seorang sutradara ingin membuat film tentang dunia peri dari dunia lain yang berinteraksi dengan manusia di Bumi, menggunakan CGI akan lebih efisien daripada membuat kostum peri secara fisik.
Penggunaan CGI tidak terbatas pada film-film aksi dengan pertarungan dan makhluk fantasi saja.
CGI juga dapat digunakan untuk menciptakan efek visual atau latar belakang yang memukau, membuat para penonton ikut merasakan pengalaman dalam film tersebut.
Efek CGI
Efek CGI adalah hasil visual yang diciptakan dengan menggunakan teknologi animasi visual yang canggih dalam komputer.
Efek ini mencakup segala sesuatu, mulai dari makhluk fantastis, latar belakang imajinatif, hingga aksi luar biasa yang sulit direalisasikan secara nyata.
Dalam dunia perfilman, efek CGI memungkinkan para pembuat film untuk mengeksplorasi batas-batas kreativitas dan membawa penonton ke dalam pengalaman visual yang mendalam.
Seiring perkembangan teknologi, penggunaan efek CGI semakin luas tidak hanya di film aksi, tetapi juga di berbagai genre lainnya, termasuk animasi, iklan, dan produksi audiovisual lainnya.
Manfaat Teknologi CGI dalam Film
Penggunaan CGI secara luas dipilih karena dianggap lebih ekonomis dibandingkan dengan metode fisik.
Teknologi CGI digunakan dalam produksi film untuk berbagai tujuan, antara lain:
- Menyederhanakan pembuatan set yang kompleks, seperti set perkotaan atau pedesaan.
- Mengurangi kebutuhan perekrutan figuran, terutama dalam adegan kerumunan seperti perang.
- Meminimalkan risiko keamanan dalam adegan berbahaya, seperti ledakan, tabrakan, atau adegan jatuh.
Cara Kerja Teknologi CGI
Dikutip dari buku Memahami Film Edisi 2 oleh Himawan Pratista (2017), penggunaan CGI dalam film sangat bervariasi.
Beberapa genre film yang sering diterapkan dalam teknologi ini, meliputi fantasi, fiksi ilmiah, dan superhero.
Sebagai contoh film bergenre superhero, diciptakan sosok karakter Hulk seperti dalam film The Avengers.
Tokoh Hulk dimainkan oleh seorang yang berbadan kekar dan besar, kemudian melompat tinggi, bahkan mampu mengangkat mobil atau tank.
Tokoh tersebut tentunya menggunakan manipulasi digital, yang disebut dengan CGI.
Oleh karena itu, teknologi CGI adalah teknologi khusus yang digunakan untuk pembuatan efek dalam sebuah film.
Cara kerja CGI melibatkan serangkaian proses kompleks yang menghasilkan gambar atau animasi menggunakan bantuan komputer.
Berikut langkah-langkah utama dalam cara kerja CGI, di antaranya:
1. Pembentukan Grafis Dasar
Proses dimulai dengan pembentukan objek atau lingkungan grafis dasar dalam komputer.
Ini bisa mencakup karakter, latar belakang, atau objek lain yang akan digunakan dalam produksi.
2. Texturing dan Shading
Objek grafis yang telah dibentuk kemudian diberikan tekstur dan shading untuk memberikan detail dan kedalaman.
Proses ini mencakup penambahan warna, tekstur, dan efek visual agar objek terlihat lebih nyata.
3. Pencahayaan
Pencahayaan menjadi langkah penting untuk menciptakan efek bayangan dan highlight yang sesuai dengan kondisi cahaya di lingkungan yang dibuat.
Hal ini membantu meningkatkan realisme visual.
4. Animasi
Jika produksi membutuhkan animasi, objek atau karakter yang telah dibuat dapat dianimasikan.
Proses ini mencakup pergerakan, ekspresi, dan segala bentuk perubahan visual yang diperlukan.
5. Integrasi dengan Dunia Nyata
Langkah kunci CGI adalah integrasi elemen grafis yang telah dibuat dengan lokasi dan objek dunia nyata.
Proses ini dilakukan dengan presisi untuk menciptakan gambar yang tampak seolah-olah nyata.
6. Efek Khusus
Beberapa produksi CGI melibatkan penambahan efek khusus seperti ledakan, api, atau efek visual lainnya.
Hal ini dapat menciptakan pengalaman visual yang lebih dramatis.
7. Rendering
Setelah semua langkah di atas diselesaikan, gambar atau animasi di-render.
Proses rendering mengonversi data grafis menjadi gambar atau video akhir yang dapat ditampilkan di layar.
Cara kerja CGI adalah proses penggunaan teknologi canggih untuk menciptakan gambar dan animasi yang realistis.
Inti dari proses ini adalah memberikan kehidupan pada objek atau lingkungan virtual agar tampak seolah-olah mereka ada dalam dunia nyata.
Proses Penggunaan CGI dalam Industri Film
Pernahkah Anda menyaksikan proses pembuatan film dengan teknologi CGI melalui dokumentasi behind the scenes?
Jika iya, pasti Anda melihat bagaimana aktor dan aktris beraksi di depan latar berwarna hijau dengan menggunakan pakaian khusus, itulah bagian dari pembuatan CGI.
Pakaian yang dikenakan oleh para aktor dapat berupa kostum sesuai peran atau pakaian khusus untuk mendeteksi gerakan.
Jika ada aktor dengan pakaian khusus mendeteksi gerakan atau memiliki titik-titik hijau di wajahnya, besar kemungkinan perannya bukan sebagai manusia.
Mereka berperan untuk merekam pergerakan karakter yang mereka mainkan.
Rekaman gerakan tersebut kemudian diolah menggunakan aplikasi komputer dan diubah menjadi CGI.
CGI yang dihasilkan disesuaikan dengan kebutuhan, termasuk bentuk tubuh karakter, makhluk fantasi, atau monster.
Contoh penggunaan CGI dapat dilihat pada makhluk fantasi berupa robot dalam film Transformers, ras planet lain dalam film Avatar, dunia sihir dalam film Fantastic Beast, atau memasuki dunia lain dalam sebuah kotak permainan di film Jumanji.
Selain itu, CGI juga digunakan untuk menciptakan latar belakang, yang menggantikan peran green screen sebagai latar bagi para pemeran.
Hasil latar CGI yang mengesankan dapat dilihat dalam film Harry Potter.
CGI juga digunakan untuk menciptakan kendaraan dan efek khusus seperti ledakan besar dalam banyak film action.
Tidak hanya memberikan efek dan menciptakan karakter fantasi, CGI turut mengubah cara pembuatan film animasi.
Film animasi seperti How to Train Dragon dan Toy Story adalah contoh bagaimana CGI digunakan untuk membangun dunia cerita dari awal hingga akhir.
Teknologi CGI memberikan dimensi baru dalam industri perfilman, menciptakan pengalaman visual yang memukau dan berkesan bagi penonton.
Demikianlah pembahasan mengenai apa itu CGI, cara kerjanya, dan penggunaannya dalam industri film.
Dengan mengunakan teknologi ini, tentunya industri film dapat menghasilkan beragam karya luar biasa yang menjadi favorit para pecinta film di seluruh dunia.
Editor: Ratni Dewi Sawitri