PARBOABOA, Papua - Pada pertandingan cabang olahraga sepak bola antara tim Kalimantan Timur dan tim Aceh, pada laga penutup Grup C Pekan Olahraga Nasional (PON) dicurigai telah terjadi indikasi “sepak bola gajah”.
Dalam laga tersebut Kaltim disebutkan hanya butuh hasil imbang untuk lolos fase grup, sedangkan Aceh harus meraih kemenangan. Namun jika Aceh kalah maka tim Sulawesi Utara yang akan melaju ke babak enam besar.
Pertandingan pun berakhir dengan kemenangan Aceh dengan skor 3-2. Sebenarnya salah satu gol milik Aceh adalah hasil dari tendangan bunuh diri yang dilakukan oleh Risky Romadan pemain dari Kaltim.
Gol bunuh diri itu kemudian dicurigai sebagai dugaan praktek “sepak bola gajah”. Dalam pengertiannya sepak bola gajah adalah kecurangan yang dilakukan pemain, agar timnya tidak keluar sebagai pemain dalam pertandingan, bahkan dengan melakukan tendangan bunuh diri. Tujuan dari kekalahan tersebut adalah menghindari bertemu dengan tim yang lebih kuat dipertandingan berikutnya.
Dugaan kecurangan ini di indikasi terjadi pada pertandingan antara Aceh dan Kaltim. Dengan kemenangan tersebut tim Aceh kemudian keluar sebagai pemenang grup C dan tim Kaltim menjadi juara kedua Grup C, menyingkirkan Sulawesi Utara dari babak 6 besar.
Hal ini kemudian memicu perdebatan dari netizen, ada yang menyebut gol bunuh diri itu sengaja serta ada juga itu memang murni kesalahan bek.
Sementara itu, Ketua II Panitia Besar (PB) PON Papua Roi Letlora memastikan bakal mengusut dugaan 'sepak bola gajah' di pertandingan tersebut dengan melakukan investigasi.