PARBOABOA, Pematangsiantar – Ada beberapa alasan yang bisa menyebabkan seorang remaja, terlebih cenderung banyak dilakukan oleh laki-laki untuk masuk dan bergabung dalam suatu komunitas geng motor.
Geng berarti sebuah kelompok atau gerombolan remaja yang dilatarbelakangi oleh persamaan latar sosial, sekolah, daerah, dan sebagainya. Pelakunya biasa dikenal dengan sebutan gengster.
Sebuah kata yang berasal dari bahasa Inggris, gangster. Gangster atau bandit berarti suatu anggota dalam sebuah kelompok kriminal gerombolan yang terorganisir dan memiliki kebiasaan urakan dan anti-aturan. Dan geng motor sendiri dilandasi oleh aktivitas kesenangan di atas motor.
Bagi kebanyakan remaja, bergabung dalam anggota geng motor dapat memenuhi beberapa kebutuhannya seperti, membuktikan bahwa dirinya adalah laki-laki yang hebat setelah bergabung dengan geng motor.
Dengan bergabung bersama geng motor, remaja merasa mendapatkan segala sesuatu yang bisa menghilangkan beban dalam pikirannya. Mereka bisa mendapatkan status, aksi-aksi bersama, ikatan persahabatan dan rasa aman.
Faktor Penyebab Remaja Menjadi Anggota Geng Motor di Perkotaan
Mencuatnya perilaku negatif anak remaja yang masuk dalam kelompok atau geng motor, dapat disebabkan oleh beberapa hal: yakni faktor internal dan faktor eksternal.
Dari faktor internal:
1. Anak geng tersebut memiliki kepribadian dalam mengontrol diri yang lemah. Sehingga mereka tidak bisa mengendalikan dan memberhentikan perilaku yang dianggap tidak baik dan merugikan masyarakat.
2. Anak yang bersangkutan gagal untuk mengaktualisasikan dirinya. Mereka tidak mampu untuk menunjukkan eksistensi yang positif. Kegagalan ini menunjukkan kelemahannya dalam menentukan mana perilaku yang baik dan mana yang tidak baik.
Dari faktor eksternal:
1. Mencuatnya perilaku negatif yang dilakukan anak geng motor dipicu juga oleh faktor lingkungan anak, misalnya anak bergaul dengan anak lainnya yang memiliki bawaan perilaku tidak terpuji dan tinggal dilingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
2. Faktor keluarga, faktor internal yang pertama dan kedua tidak akan terjadi, seandainya di dalam suatu keluarga telah dibekali pendidikan agama, pendidikan etika dan nilai-nilai sosial budaya yang memadai. Perilaku ini, mungkin bisa terjadi apabila kurangnya komunikasi antara anak dan orangtua.
Ciri-ciri Remaja yang Menjadi Anggota Geng Motor di Perkotaan
Sistem perekrutan dalam geng motor biasanya mereka yang masih berstatus pelajar dan mahasiswa yang masih berumur 17-23 tahun. Hal itu disebabkan rentang umur antara 17-23 tahun dari segi emosional mereka masih menggebu-gebu dan memiliki semangat yang tinggi. Berikut ciri-ciri remaja yang tergabung menjadi anggota geng motor.
1. Berkumpul di pinggir-pinggir jalan pada malam hingga menjelang pagi hari.
2. Melakukan aktivitas-aktivitas balap liar tengah malam.
3. Merombak atau mempreteli kelengkapan motor mereka seperti spion, lampu, ban, dan knalpot.
4. Merasa bangga apabila perbuatan mereka di ekspos di media masa, dan semakin berlomba-lomba untuk melakukan perilaku yang mereka anggap sensasi yang akan dipublikasikan oleh media masa.
5. Konvoi di jalanan yang menyalahi aturan.
6. Memiliki budaya menganiaya.
7. Memiliki lambang atau simbol geng.
8. Memiliki ujian khusus untuk masuk ke dalam anggota geng motor.
Upaya Penanggulangan Geng Motor di Perkotaan
Solusi utama yang bisa memperbaiki kenakalan geng motor secara efektif adalah peran, kepedulian, dan kasih sayang orang tua mereka sendiri. Solusi ini adalah cara yang ampuh, mengingat penyebab utama mereka memilih geng motor sebagai bagian kehidupannya adalah karena mereka merasa jauh dari kasih sayang orang tua.
Dalam mendidik remaja yang sudah terlanjur terlibat anggota geng motor, orang tua bisa bekerja sama dengan psikolog yang mereka percayai. Sehingga secara pasikologis, sedikit demi sedikit anak akan mendapatkan kembali kenyamanan berada dalam kasih sayang orang tua.
Selanjutnya, Dengan cara melakukan razia kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat yang dilakukan kepolisian minimal sebulan sekali agar dapat mengurangi tindakan-tindakan kriminal atau mengurangi tindak pidana kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab terutama kepada anak yang masih di bawah umur.
Terakhir, memberikan tilang sebagai tindakan yang dilakukan setelah terjadinya suatu pelanggaran lalu lintas dan memberikan sanksi terhadap pelaku geng motor serta diberikan pembinaan.