Frozen Shoulder: Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Cara Mencegah

Frozen Shoulder (Foto: Medical Center)

PARBOABOA - Frozen shoulder adalah kondisi medis yang dapat menyebabkan bahu terasa kaku dan sulit digerakkan. Kondisi ini terjadi ketika kapsul sendi bahu mengalami peradangan atau pengerasan, sehingga rentang gerakan pada bahu menjadi terbatas dan nyeri muncul ketika bahu digerakkan.

Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, terutama pada orang yang berusia di atas 40 tahun dan pada wanita. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang frozen shoulder, termasuk gejala yang muncul, penyebabnya, serta cara pengobatan dan pencegahannya. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang kondisi ini.

Gejala Frozen Shouder

Frozen Shouder(Foto:Freepik)

Gejala frozen shoulder atau adhesive capsulitis terdiri dari tiga tahap yang berkembang secara perlahan-lahan. Gejala-gejala ini bisa memburuk selama beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun. Berikut adalah penjelasan tentang gejala frozen shoulder pada setiap tahap:

  • Tahap peradangan

Pada tahap ini, bahu akan terasa nyeri dan sensitif. Nyeri ini terutama terjadi saat bahu digerakkan atau saat malam hari. Bahu mungkin terasa lebih kaku dan sulit digerakkan setelah istirahat atau pada pagi hari. Rentang gerakan bahu masih terjaga, meskipun terbatas.

  • Tahap pembekuan

Pada tahap ini, gejala frozen shoulder mulai memburuk. Bahu menjadi semakin kaku dan sulit digerakkan. Bahkan gerakan yang ringan seperti mengangkat benda kecil pun bisa terasa sulit. Nyeri mungkin masih terjadi, terutama pada saat bahu digerakkan ke arah tertentu.

  • Tahap penyembuhan

Pada tahap ini, bahu mulai membaik dan rentang gerakan mulai membaik. Nyeri mungkin masih terjadi, tetapi tidak seintens seperti pada tahap pembekuan. Perbaikan pada bahu bisa memakan waktu bervariasi dan tergantung pada berbagai faktor, seperti kondisi kesehatan seseorang dan seberapa serius frozen shoulder tersebut.

Penyebab Frozen Shouder

Cedera pada Bahu(Foto:Freepik)

Penyebab pasti dari frozen shoulder atau adhesive capsulitis masih belum diketahui dengan pasti, namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab frozen shoulder:

  • Cedera pada bahu

Cedera pada bahu, seperti patah tulang atau robeknya kapsul sendi bahu, bisa meningkatkan risiko terjadinya frozen shoulder. Cedera ini bisa terjadi akibat kecelakaan, jatuh, atau aktivitas olahraga yang berlebihan.

  • Kelumpuhan

Kelumpuhan pada bahu atau lengan yang menyebabkan ketidakaktifan pada bahu bisa menyebabkan frozen shoulder. Kelumpuhan ini bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti stroke atau cedera saraf.

  • Penyakit kronis

Beberapa kondisi medis kronis, seperti diabetes, penyakit tiroid, dan penyakit jantung, dapat meningkatkan risiko terjadinya frozen shoulder.

  • Usia

Frozen shoulder lebih umum terjadi pada orang yang berusia di atas 40 tahun.

  • Jenis kelamin

Wanita lebih sering mengalami frozen shoulder dibandingkan pria.

  • Posisi bahu yang tidak nyaman

Posisi bahu yang tidak nyaman selama periode waktu yang lama, seperti ketika bekerja di depan komputer atau mengemudi mobil, bisa meningkatkan risiko terjadinya frozen shoulder.

  • Kelainan anatomis

Kelainan anatomis pada bahu, seperti tulang rusuk yang terhubung ke bahu atau tulang selangka yang tidak bergerak dengan baik, juga dapat menyebabkan frozen shoulder.

Meskipun belum diketahui dengan pasti penyebab dari frozen shoulder, dengan mengetahui faktor-faktor risiko tersebut, kita bisa lebih waspada dan mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari terjadinya kondisi ini. Jika Anda mengalami gejala frozen shoulder, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Cara Pengobatan

Gerakan pada Area Bahu(Foto:Pinterest)

Pengobatan frozen shoulder atau adhesive capsulitis bertujuan untuk mengurangi peradangan, mengurangi rasa sakit, dan meningkatkan rentang gerakan pada bahu. Berikut adalah beberapa cara pengobatan yang dapat dilakukan:

  • Olahraga fisik

Olahraga fisik yang direkomendasikan oleh dokter atau terapis fisik dapat membantu meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan pada bahu. Gerakan-gerakan ringan seperti memutar lengan, meregangkan bahu, atau gerakan lain yang ditentukan oleh dokter dapat membantu meredakan gejala dan mencegah pembekuan pada bahu.

  • Terapi fisik

Terapi fisik dapat membantu meredakan nyeri dan meningkatkan rentang gerakan pada bahu. Terapis fisik akan membantu Anda melakukan gerakan-gerakan yang aman dan tepat, serta memberikan latihan-latihan dan teknik relaksasi untuk membantu meredakan ketegangan dan stres pada bahu.

  • Pijat

Pijat pada bahu dapat membantu meredakan ketegangan otot dan meningkatkan sirkulasi darah pada area tersebut. Pijat juga dapat membantu mengurangi nyeri dan mempercepat proses penyembuhan.

  • Injeksi kortikosteroid

Injeksi kortikosteroid dapat membantu mengurangi peradangan pada kapsul sendi bahu dan meredakan nyeri. Injeksi ini biasanya dilakukan oleh dokter dan harus dilakukan dengan hati-hati karena dapat menyebabkan efek samping seperti penurunan sistem kekebalan tubuh dan peningkatan risiko infeksi.

  • Pembedahan

Pembedahan jarang dilakukan, namun dapat menjadi pilihan terakhir jika pengobatan lain tidak berhasil. Pembedahan dilakukan untuk memperbaiki kapsul sendi bahu yang rusak atau membeku, dan membantu mengembalikan rentang gerakan pada bahu.

Setiap pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi dan tingkat keparahan frozen shoulder yang dialami oleh pasien. Konsultasikanlah dengan dokter atau profesional kesehatan untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan aman untuk Anda. Selain itu, hindari aktivitas yang berat atau mengangkat benda yang berat untuk menghindari pemburukan kondisi frozen shoulder.

Cara Mencegah Frozen Shoulder

Rutin Olahraga(Foto:Freepik)

Mencegah frozen shoulder atau adhesive capsulitis dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut ini:

  • Lakukan olahraga secara teratur

Olahraga teratur dapat membantu menjaga fleksibilitas dan kekuatan pada bahu. Pilihlah olahraga yang sesuai dan tidak terlalu berat untuk menghindari cedera pada bahu.

  • Hindari posisi yang sama pada bahu untuk waktu yang lama

Hindari posisi bahu yang sama untuk waktu yang lama, seperti saat bekerja di depan komputer atau mengemudi mobil. Lakukan gerakan-gerakan ringan atau jangan terlalu lama dalam satu posisi untuk menjaga kesehatan bahu.

  • Hindari cedera pada bahu

Hindari cedera pada bahu dengan memakai pelindung pada bahu saat berolahraga atau melakukan aktivitas yang berisiko tinggi.

  • Perhatikan postur tubuh

Perhatikan postur tubuh saat duduk, berdiri, atau berjalan. Jaga agar tulang belakang tetap tegak dan bahu tetap rileks.

  • Jaga kesehatan tubuh secara umum

Menerapkan gaya hidup yang sehat dapat membantu mencegah terjadinya berbagai kondisi medis, termasuk frozen shoulder. Konsumsi makanan sehat, hindari merokok, dan perhatikan berat badan.

Demikianlah pembahasan mengenai frozen shoulder atau adhesive capsulitis, kondisi medis yang dapat menyebabkan bahu terasa kaku dan sulit digerakkan. Penting untuk selalu mengutamakan kesehatan bahu dan melakukan tindakan pencegahan agar terhindar dari frozen shoulder.

Jika Anda mengalami gejala-gejala yang berkaitan dengan frozen shoulder, segera konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Editor: Lamsari Gulo
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS