PARBOABOA, Jakarta – Terjadi genangan banjir di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur yang disebabkan oleh meluapnya Kali Ciliwung imbas dari hujan dengan intensitas tinggi pada 9 Oktober 2022.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, jika curah hujan yang turun di atas 100 mililiter per hari maka, tidak menutup kemungkinan Jakarta akan tergenang. Pasalnya, sistem drainase di Jakarta hanya mampu menampung curah hujan 50-100 mililiter per hari.
"50 milimeter per hari untuk di kawasan perumahan dan perkampungan, dan kalau di kawasan jalan protokol itu sampai 100 milimeter per hari. Kalau hujannya di atas 100 milimeter per hari tentu jadi genangan, apalagi ketika di atas 100 per hari itu dalam waktu 2 jam, 3 jam," kata Anies di Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/10/2022).
Ia mengatakan, jika hal tersebut terjadi, maka tanggung jawab dari pihaknya adalah merespons dengan cepat dengan memastikan alat-alat yang digunakan untuk pemompaan berfungsi dengan baik.
"Sehingga fasilitas-fasilitas bisa digunakan kembali, jadi itu antisipasi kita dan saya mengajak untuk seluruh masyarakat agar waspada memantau apabila terjadi hujan lebat atau kondisi lalu lintas dianjurkan menggunakan kendaraan umum sehingga bisa leluasa," katanya.
Sebagaimana diketahui, menurut data BPBD DKI Jakarta, hingga senin pagi per pukul 09.00 WIB sebanyak 68 RT di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur terendam banjir akibat dari meluapnya Kali Ciliwung.
"BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 53 RT, saat ini menjadi 68 RT atau 0,223 % dari 30.470 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," kata Isnawa dalam keterangan tertulis, Senin (10/10/2022).
Selain itu, banjir tersebut juga menyebabkan 116 orang warga mengungsi terpaksa mengungsi. Sebanyak 75 warga mengungsi ke Mushola Da’arur Rahman, Rawajati Jakarta Selatan dan 30 warga mengungsi di Mushola Al Islah dan Depan Gg. Haji Maliki, Cawang, Jakarta Timur serta, 11 warga di SKKT RW 11, Bidara Cina, Jakarta Timur.
