PARBOABOA - Para investor kripto kini sedang memperhatikan perkembangan kripto (cryptocurrency) Terra LUNA. Pasalnya harganya anjlok 98% dalam sepekan terakhir.
Menurut CoinmarketCap, pada Kamis (12/5/2022) pukul 10.12 WIB, Terra LUNA diperdagangkan pada US$1,18 per dolar, padahal sepekan lalu, harganya menyentuh US$86,7 per koin.
Lantas apa itu Terra LUNA? Sejatinya aset kripto ini bernama Terra dengan kode perdagangan LUNA. Ini adalah proyek berbasis blockchain yang dikembangkan oleh Terra Labs di Korea Selatan.
Terra LUNA memiliki ambisi sebagai platform yang menciptakan stablecoin yang dikaitkan dengan uang resmi yang diterbitkan oleh bank sentral.
Tujuannya untuk mendukung sistem pembayaran global dengan settlement yang cepat dan terjangkau seperti Alipay di blockchain
Penyebab terjunnnya harga Terra Luna menurut CoinDesk adalah karena harga stablecoin Terra USD (UST) yang menyusut.
Sebab, keduanya memiliki keterkaitan. Terra Luna mendukung Terra USD dan akan terbakar dengan sendirinya ketika permintaan Terra USD naik. Selain itu, nilai Terra Luna akan turun jika harga Terra USD tidak stabil.
Terra (LUNA) sendiri merupakan token yang dibuat oleh Terraform Labs yang berbasis di Singapura pada tahun 2018 dan merupakan bagian dari proyek blockchain Terra, yang dimaksudkan untuk melacak nilai dollar AS, atau sama halnya dengan stablecoin Tether dan USDC.
Namun tidak seperti aset kripto lain, Terra tidak memiliki uang tunai dan aset lain yang disimpan sebagai cadangan untuk mendukung tokennya.
Sebagai gantinya, Terra menggunakan campuran kode yang kompleks di samping token yang disebut dengan Luna untuk menstabilkan harga.
UST penting bagi investor bitcoin karena Luna Foundation Guard, organisasi yang mendukung proyek Terra, memiliki miliaran dollar AS dalam bentuk bitcoin yang berpotensi dibuang ke pasar kapan saja.
Pada hari Senin (9/5), Pendiri Luna Foundation Do Kwon mengatakan akan meminjamkan bitcoin senilai 750 juta dollar AS kepada perusahaan perdagangan untuk membantu melindungi UST, dan kemudian membeli lebih banyak bitcoin saat kondisi pasar menjadi normal.
Meski dianggap memilki potensi berkat fiturnya sebagai stablecoin 'algoritmik' yang memanfaatkan sistem pencetakan dan burning token demi kestabilan harga.
Namun proyek ini memiliki kelemahan tidak memiliki aset dasar hingga membuat harganya bisa dengan mudah goyah.
Pada perdagangan Kamis (12/5/2022) siang, Terra LUNA diharga $0.4242 sementara TerraUSD di angka $0.6831.
Level ini lebih baik dibandingkan pada Rabu (11/5/2022), saat erraUSD sempat anjlok US$0,26 alias 26 sen.
"Saya mengerti bahwa 72 jam terakhir sangat sulit bagi Anda semua - ketahuilah bahwa saya bertekad untuk bekerja dengan Anda semua untuk mengatasi krisis ini, dan kami akan membangun jalan keluar dari ini," kata dia dikutip dari Coin Telegraph, Kamis (12/5/2022).
Namun demikian, pengamat menyebut, pernyataan dari Do Kwon sama sekali tidak membuat investor tenang.
"Mereka membiarkan sistemnya kehabisan tenaga dengan harapan akan investor akan masuk kembali kembali ketika pasokan TerraUSD yang 'berlebihan' telah habis," kata Kepala internasional di pertukaran crypto Luno, Vijay Ayyar.