PARBOABOA, Jakarta - Kehadiran beras sintetis atau plastik di Bukit Tinggi, Sumatera Barat menghebohkan masyarakat setelah isu aroma plastik tercium dan menyebabkan seorang warga sakit setelah mengonsumsinya.
Menanggapi hal tersebut, Badan Pangan Nasional (NFA) bersama dengan Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) tengah melakukan investigasi terkait dugaan beras sintetis yang dikonsumsi masyarakat.
Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA, Andriko Noto Susanto, menyatakan bahwa untuk memahami kasus ini lebih dalam, diperlukan pembuktian melalui uji laboratorium.
Dia menekankan, sangat penting untuk memastikan apakah ada faktor lain yang berkontribusi terhadap kondisi kesehatan warga yang mengaku sakit setelah mengonsumsi beras tersebut.
Terhadap kasus di Bukittinggi, Dinas Pertanian dan Pangan Kota Bukittinggi bersama dengan Satgas Pangan telah mengambil langkah-langkah awal, termasuk pengambilan sampel beras yang dikonsumsi dan mengirimkannya ke laboratorium terkreditasi untuk pengujian.
Andriko juga menekankan bahwa penjaminan keamanan pangan adalah fokus utama NFA bersama OKKPD, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Selain itu, pengawasan keamanan dan mutu pangan dilakukan untuk memastikan pemenuhan standar keamanan dan mutu pangan di pasaran.
Dalam hal ini, termasuk pemantauan terhadap residu pestisida, logam berat, mikotoksin, dan cemaran mikrobiologi, serta jaminan atas kebenaran informasi terkait keamanan pangan yang beredar di masyarakat.
Lebih lanjut, Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, menekankan pentingnya menjaga ketenangan masyarakat dalam menghadapi isu beras sintetis ini.
Dia meminta, agar satgas pangan untuk melakukan pengawasan dan penindakan terhadap pihak-pihak yang terbukti menyebarkan berita hoax mengenai beras sintetis. Jika ada bukti, mereka akan diproses secara hukum.
Arief juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih produk pangan yang aman, membaca label, dan tidak terprovokasi dengan isu-isu keamanan pangan yang belum pasti kebenarannya.
Ciri-ciri beras plastik
Beras plastik adalah produk palsu atau tiruan yang dibuat dengan mencampurkan plastik dengan bahan-bahan lainnya untuk menyerupai beras asli.
Beras plastik tidak aman untuk dikonsumsi karena bahan plastik yang digunakan tidak sesuai untuk makanan manusia dan dapat menyebabkan masalah kesehatan jika dikonsumsi.
Pada umumnya, beras plastik adalah produk ilegal dan ilegitim yang dihasilkan untuk tujuan penipuan. Masyarakat diharapkan untuk selalu waspada dan membeli beras dari sumber yang terpercaya guna menghindari konsumsi beras plastik.
Untuk itu, dilansir dari berbagai sumber, berikut ini ciri-ciri beras plastik yang dapat Anda kenali, di antaranya:
1. Aroma Aneh
Salah satu tanda utama beras plastik adalah aroma yang tidak biasa, mirip dengan bau plastik terbakar atau kimia yang tidak lazim pada saat beras dimasak.
2. Kekerasan yang Tidak Wajar
Beras plastik cenderung memiliki tekstur yang lebih keras dan kurang menyerap air saat dimasak. Ini dapat membedakannya dari beras asli yang biasanya menyerap air dan menjadi lembut.
3. Warna Tidak Sesuai
Warna beras plastik mungkin tidak konsisten dengan warna beras normal. Beberapa bagian bisa terlihat lebih gelap atau lebih terang dari yang seharusnya.
4. Bentuk Tidak Merata
Beras plastik juga dapat memiliki bentuk yang tidak rata, dengan butiran-butiran yang berbeda ukuran dan bentuk, berbeda dengan beras asli yang biasanya seragam.
5. Tidak Ada Merek
Beras plastik biasanya tidak memiliki merek resmi atau label yang dapat dipertanggungjawabkan.