PARBOABOA, Jakarta - Pemimpin Burkina Faso di Afrika Barat, Kapten Ibrahim Traore menjadi sosok yang semakin dicintai rakyatnya.
Ia merupakan kepala negara termuda di dunia, usai berhasil mengkudeta presiden transisi, Paul-Henri Sandaogo Damiba yang dianggap tidak mampu menangani pemberontakan jihadis di Burkina Faso pada September 2022.
Pemberontakan jihadis merupakan konflik antara pemerintah Burkina Faso dan pemberontak Islam yang dimulai sejak Agustus 2015.
Usai kudeta itu, Traore kemudian diangkat menjadi penguasa militer terbaru, sekaligus Presiden Burkina Faso.
Lahir di Bondokuy, Burkina Faso pada 1988, Ibrahim Traore menjadi pemimpin di usianya yang ke-34 tahun.
Selain kepala negara, Traore juga menjabat panglima angkatan bersenjata Burkina Faso.
Mengutip Al Jazeera, Traore menjadi penjamin kemerdekaan nasional, integritas wilayah, dan kelangsungan negara.
Lulusan Universitas Ouagadougou di Burkina Faso ini juga pernah mengikuti Asosiasi Mahasiswa Muslim.
Setelah lulus, ia kemudian bergabung dengan tentara Burkina Faso pada 2010 dan dipromosikan menjadi kapten pada 2020.
Traore juga pernah menjabat sebagai kepala unit militer di sebuah kota di utara Burkina Faso, Kaya.
Ia menjadi bagian dari kelompok perwira militer yang mendukung kudeta Burkina Faso pada Januari 2022 dan membawa junta militer Gerakan Patriotik untuk Pengawalan dan Pemulihan ke tampuk kekuasaan.
Traore yang sempat mengambil studi geologi ini menjadi salah satu dari banyak perwira muda yang berperang melawan pemberontak di garis depan selama pemberontakan jihadis di Burkina Faso.
Tak hanya itu, Traore juga disebut memiliki hubungan yang dekat dengan Putin, karena rusia merupakan pemasok peralatan militer Burkina Faso.
Selama pemerintahannya, Kapten Ibrahim Traore mengurangi gaji seluruh menteri dan politisi sebesar 20 persen.
Ia juga menolak menerima gaji presiden dan mempertahankan gajinya sebagai kapten militer. Artinya, gajinya masih sebagai tentara, bukan presiden.
Traore juga harus menghadapi tantangan besar untuk meringankan kesulitan di Burkina Faso yang menjadi salah satu negara termiskin di dunia tersebut.
Tantangan yang ia hadapi mulai dari kekeringan, kekurangan pangan, sistem kesehatan dan pendidikan.
Namun di awal pemerintahan, Traore mengaku akan fokus menata konflik dan politik di Burkina Faso.
Profil Singkat Negara Burkina Faso
Negara Burkina Faso awalnya bernama Republik Ulta Volta.
Perubahan nama ini terjadi pada 4 Agustus 1984, yang memiliki arti negeri orang-orang jujur.
Perubahan nama menjadi Burkina Faso merupakan gagasan Thomas Ankara, pemimpin revolusi marxis atau yang dikenal sebagai Che Guevara di sekitar Afrika Barat.
Burkina Faso memiliki luas 247 ribu kilometer persegi dengan populasi penduduk sebanyak 20 juta jiwa dan beribukota di Ouagadougou.
Negara ini berbatasan langsung dengan Mali, Nigeria, Benin, Togo, Ghana, serta Pantai Gading.
Penduduk Burkina Faso dikenal dengan nama Burkinabe, mayoritas berasal dari suku Mossi yang populasinya mencapai 52 persen.
Bahasa yang dipakai di Burkina Faso bernama Moore, yang termasuk dalam rumpun bahasa Gur.
Burkina Faso memiliki tiga sungai yang membelah negara itu, yaitu Volta Hitam atau Mouhon, Volta Putih atau Nakambe, dan Volta Merah atau Nazinon.
Perekonomian Burkina Faso bertumpu pada pertanian seperti sorgum, jagung, millet, kacang tunggak, tebu dan kapas.
Selain pertanian, perekonomian Burkina Faso sangat ditopang oleh pertambangan, khususnya emas.
Komoditas emas menjadi andalan ekspor Burkina Faso saat ini. Hanya saja, tambang emas sebagian besar diproduksi oleh pekerja anak dan pekerja paksa yang menjadi kecaman berbagai negara di dunia.