PARBOABOA, Jakarta - Indeks kualitas udara Jakarta Rabu (23/8/2023) pagi mencapai skor 160 menurut pengukuran oleh IQAir (indeks kualitas udara). Ini menunjukkan tingkat kualitas udara berada dalam kategori tidak sehat.
Dalam perbandingan dengan kota-kota besar lainnya di seluruh dunia, yang juga menghadapi masalah tingkat polusi udara yang tinggi, Jakarta berada pada peringkat ketiga. Posisi pertama ditempati oleh Dubai, Uni Emirat Arab, dengan skor indeks 164. Kemudian di peringkat kedua, terdapat Kuwait City, Kuwait, yang memiliki skor yang sama dengan Jakarta, yaitu 160.
Tidak hanya Jakarta yang memiliki masalah polusi udara ini, namun juga beberapa kota penyangga di sekitarnya. Misalnya, Bogor memiliki indeks kualitas udara sebesar 69 pada hari ini, yang berarti berada dalam kategori sedang.
Namun, situasinya berbeda untuk Kota Depok, yang memiliki indeks kualitas udara lebih tinggi daripada Jakarta, mencapai 166, sehingga masuk dalam kategori tidak sehat.
Wilayah Kota Tangerang juga mengalami tingkat polusi udara yang lebih tinggi daripada Jakarta, dengan skor indeks kualitas udara mencapai 174, yang berarti berada dalam kategori tidak sehat. Sedangkan di Kota Tangerang Selatan, indeks kualitas udara mencapai skor 164, yang juga termasuk dalam kategori tidak sehat.
Kota Bekasi, yang terletak di sekitar Jakarta, juga mengalami penurunan kualitas udara dengan mencapai skor indeks 137, yang berarti masuk dalam kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Indeks kualitas udara berdasarkan sistem IQAir memiliki enam kategori yang membagi tingkat kualitas udara. Kategori pertama adalah "baik," dengan skor 0-50. Kemudian ada kategori "sedang," dengan skor 51-100.
Kategori selanjutnya adalah "tidak sehat bagi kelompok sensitif," dengan skor 101-150. Untuk tingkat "tidak sehat," skor berada di kisaran 151-200.
Pada tingkat yang lebih parah, terdapat kategori "sangat tidak sehat," dengan skor 201-300. Akhirnya, skor 301-500 atau lebih tinggi dianggap sebagai tingkat "berbahaya."
Dengan indeks kualitas udara pada tingkat tidak sehat, penting bagi masyarakat di wilayah ini untuk mengambil langkah-langkah pencegahan, terutama bagi kelompok sensitif seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan masalah pernapasan. Upaya untuk mengurangi polusi udara dan meningkatkan kualitas udara menjadi sangat penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan penduduk di wilayah ini.