Ini yang Dilakukan China untuk Hancurkan Bitcoin dan Semua Kripto

Ilustrasi

Pemerintah China tampaknya serius memberangus keberadaan mata uang kripto seperti Bitcoin di negaranya sendiri. Bahkan tindakan terkini dari Negeri Tirai Bambu sempat menekan harga Bitcoin yang sebelumnya membumbung tinggi.

Hal ini dilakukan demi dapat mencapai misi netralitas karbon pada 2060 mendatang.

Setelah menutup tambang kripto serta melarang segala transaksi kripto pada pertengahan 2021 lalu, kini China bakal memberikan tindakan keras bagi pihak yang masih bandel melakukan penambangan kripto alias crypto mining.

Pemerintah China mengambil manuver baru dalam menindak dan membatasi laju investor mata uang kripto di negaranya. Terbaru, negeri pimpinan Presiden Xi Jinping itu membekukan beberapa outlet berita yang fokus mengabarkan soal mata uang virtual itu.

Menurut South China Morning Post, ChainNews menyatakan pada bahwa situs webnya akan menangguhkan layanan selama delapan hingga 10 jam karena peningkatan pemeliharaan. Namun hingga saat ini situs tersebut tetap tidak aktif baik dalam maupun di luar China.

Hal yang sama juga dialami oleh Odaily. Situs online yang mencakup cryptocurrency dan token itu juga telah offline dalam beberapa hari terakhir.

Ini  bukan pertama kalinya penyedia informasi cryptocurrency yang berbasis di China kena hantaman keras oleh tindakan keras pemerintah.

Pada bulan Juni lalu,akses ke beberapa akun yang berkaitan dengan cryptocurrency di Weibo diblok. Pemerintah China bahkan menulis pesan yang mengatakan setiap akun itu "melanggar hukum dan aturan".

Juru bicara Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) China, Meng Wei juga mengumumkan tindakan keras akan diberlakukan pada penambang kripto komersial maupun instusi milik negara.

Meng Wei mengatakan, pemerintah bakal menaikkan harga listrik bagi setiap institusi milik negara yang ketahuan menyalahgunakan listrik bersubsidi yang diterimanya untuk penambangan kripto.

Untuk diketahui, pemerintah China menawarkan harga listrik yang lebih rendah bagi institusi milik negara, seperti sekolah, pusat komunitas, hingga lembaga kesejahteraan masyarakat.

Bila intitusi itu ketahuan menggunakan benefit listrik bersubsidi untuk menambang kripto, maka akan diterapkan tindakan tegas berupa kenaikan tarif listrik.

Sayangnya, Meng Wei tidak menjelaskan tindakan tegas macam apa yang akan diberlakukan pada penambang kripto komersial yang bukan merupakan institusi milik negara.

Kecaman keras dari China itu membuat harga Bitcoin sempat turun 7% sebelum stabil kembali. Sebelumnya, pemerintah Negeri Tirai Bambu sudah menyatakan bahwa semua transaksi yang berhubungan dengan uang kripto adalah ilegal.

China menyebut semua aktivitas bisnis yang menggunakan uang kripto tidak legal. "Semua kripto bukan kompensasi legal dan tidak seharusnya dan juga tidak bisa digunakan di pasar sebagai uang," demikian kurang lebih pernyataan mereka.

Selain itu, pemerintah China menegaskan akan memberantas segala bentuk aktivitas penambangan dan perdagangan bitcoin.Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Dewan Negara sudah menegaskan bahwa regulasi yang lebih ketat akan diberlakukan untuk melindungi sistem keuangan.

"Perlu untuk menindak penambangan bitcoin dan perilaku perdagangan, dan dengan tegas mencegah transmisi risiko individu ke bidang sosial," ujarnya dikutip Jumat (19/11/2021).

China sendiri menganggap mata uang kripto merupakan hal yang tidak baik bagi perekonomian. Media pemerintah China, CCTV, bahkan mengatakan cryptocurrency adalah aset yang diatur dengan ringan dan sering digunakan dalam perdagangan pasar gelap, pencucian uang, penyelundupan senjata.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS