PARBOABOA, Ukraina - Invasi Rusia ke Ukraina masih terus berlangsung meski sudah memasuki hari ke-13. Kedua negara sudah mencoba untuk mencari titik tengah dari pertikaian ini dengan melakukan perundingan sebanyak 3 kali, namun gencatan senjata masih belum berhasil disepakati.
Pada perundingan putaran ketiga yang berlangsung di Belarusia pada Senin (7/3) malam waktu setempat, Rusia memberikan tawaran untuk membuka koridor kemanusiaan, agar penyelamatan warga sipil dari lokasi perang akan mungkin dilakukan.
Ada 5 jalur koridor kemanusiaan yang ditawarkan Rusia yaitu Kiev, Chernihiv, Sumy, Kharkiv dan Mariupol. Namun Ukraina hanya menyetujui satu diantaranya, yaitu koridor kemanusiaan dari Kota Sumy.
Adapun rute evakuasi ini dimulai dari kota Sumy melalui Holubivka dan Lokhvytsia ke Poltava, sebuah kota di Ukraina tengah. Rute ini akan buka dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam. Pemerintah Ukraina berharap selama masa evakuasi, keseluruhan rute harus aman dan bebas dari gempuran senjata.
"Kami meminta Rusia untuk segera menyetujui rute ini dan memastikan gencatan senjata yang stabil di rute-rute ini," kata Menteri Ukraina untuk Urusan Integrasi Wilayah Pendudukan Sementara, Iryna Vereshchuk, seperti dikutip dari CNNIndonesia, Selasa (8/3).
Karena kesepakatan gencatan senjata sepenuhnya belum berhasil disepakati, masyarakat dan militer Ukraina masih berjuang penuh untuk mempertahankan daerah mereka, agar tak jatuh ke kekuasaan lawan mereka.
Salah satu perang sengit pecah di Kota Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina. Dalam sebuah klaim yang dikeluarkan Badan Intelijen Ukraina pada Selasa (8/3), seorang jenderal Rusia tewas dalam pertempuran.
Klaim tersebut menyebut jika jenderal yang meninggal tersebut adalah Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov berusia 45 tahun. Jenderal tersebut ikut mengambil bagian saat perebutan Krimea pada tahun 2014 lalu.
Sejauh ini belum ada konfirmasi lengkap mengenai klaim ini, namun jika benar maka Gerasimov menjadi komandan senior Rusia kedua yang tewas saat invasi ini dilakukan.