PARBOABOA, Pematang Siantar – Pembangunan jalur alternatif di Jalan Farel Pasaribu, Kota Pematang Siantar, Sumatra Utara tak kunjung terlaksana, atau mangkrak.
Proyek yang direncanakan sejak 2011 itu awalnya berupa pembangunan jalan lingkar atau ring road. Nantinya, jalan lingkar itu akan menghubungkan berbagai wilayah di Pematang Siantar dari sisi barat dan selatan.
Mangkraknya pembangunan jalur alternatif itu dibenarkan Komisi III DPRD Pematang Siantar.
Anggota Komisi III DPRD Pematang Siantar, Daud Simanjuntak menilai, keputusan untuk tidak melanjutkan proyek ini adalah keputusan yang tepat. Apalagi anggaran untuk pembangunan dari APBD Pematang Siantar tidak mencukupi dan tingkat urgensi dari jalan tersebut yang rendah.
"Jangan kita menghayal dengan program yang baru kalau program yang lama aja belum bisa tuntas, kemudian kita harus sadar diri dengan jumlah anggaran," kata Daud kepada PARBOABOA.
Bahkan, kata Daud, prioritas pembangunan sejumlah jalan di Pematang Siantar masih terkendala pelepasan lahan.
"Salah satunya pembangunan jalan yang dimulai dari Jalan Medan hingga Simpang Dua di Pematang Siantar," ungkap politisi Partai Golkar itu.
Ditemui terpisah, Kepala Bidang Jalan dan Jembatan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pembangunan Siantar, Rado Hotrin juga mengakui pembangunan jalur alternatif di Jalan Farel Pasaribu itu terhenti.
"Hingga saat ini, belum ada rancangan lanjutan yang dapat diwujudkan terkait jalan tersebut," ungkapnya kepada PARBOABOA.
Salah satu kendalanya yaitu masyarakat yang enggan melepaskan lahan mereka untuk proyek tersebut, imbuh Rado.
Sementara itu, salah seorang warga yang tinggal di sekitar Jalan Farel Pasaribu, Flora Tampubolon, menolak pembangunan jalur alternatif tersebut. Ia menegaskan tidak akan melepas lahannya untuk pembangunan jalur alternatif karena merupakan warisan orang tuanya.
“Aku pun khawatir kalau tanah ini dijual, rumahku nanti terlalu dekat dengan jalan," tambahnya.
Diketahui Jalan Farel Pasaribu yang terletak di Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Siantar Marihat merupakan salah satu jalur penting bagi pengembangan ekonomi masyarakat Pematang Siantar.
Jalan Farel Pasaribu juga dapat membuka peluang ekonomi masyarakat karena menjadi jalan tembus menuju Jalan Prapat dan Simpang Dua, serta mengurangi kemacetan.