PARBOABOA,
Afganistan – Taliban berjanji akan tetap memperbolehkan kaum
perempuan di Afghanistan untuk menempuh pendidikan hingga universitas setelah
Taliban kembali berkuasa di negara tersebut.
Suhail Shaheen, Juru Bicara Biro Politik Taliban mengatakan
bahwa kaum perempuan boleh mendapatkan pendidikan dari tingkat taman
kanak-kanak hingga tingkat tinggi, artinya universitas.
Taliban juga menjanjikan menjaga hak-hak perempuan
Afghanistan yang selama 20 tahun ini diperbolehkan menempuh pendidikan dan
berkarir
Kebijakan ini sudah mereka dalam konferensi internasional
di Moskow (Rusia) dan dalam konferensi di Doha, Qatar.
Ketika Taliban berkuasa pada tahun 1996 sampai 2001,
seluruh sekolah khusus perempuan di Afghanistan ditutup. Kaum perempuan di
Afghanistan juga dilarang bepergian dan bekerja, serta diwajibkan mengenakan
burkak ketika berada di luar rumah.
Sekedar informasi, Burkak adalah pakaian khusus Muslimah
yang menutupi tubuh mereka dari kepala hingga ujung kaki, dengan sekat jaring
pada bagian mata untuk melihat.
Hal ini yang membuat kaum peremuan khawatir ketika Taliban
kembali berkuasa pada akhir pekan kemarin.
Juru Bicara Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Rupert
Colville, mengatakan bisa memahami kekhawatiran para penduduk Afghanistan yang
pernah mengalami masa pemerintahan tangan besi Taliban di masa lalu.
"Kami meminta Taliban memperlihatkan tindakan mereka,
bukan hanya kata-kata, untuk meyakinkan banyak orang mereka bisa terbebas dari
rasa takut," ujar Colville.
Saat ini sejumlah negara masih melakukan proses evakuasi
warga mereka dan staf diplomatik yang berada di Afghanistan. Sedangkan Taliban
menyatakan peperangan di Afghanistan sudah berakhir dan menawarkan pengampunan
kepada para mantan aparat keamanan dan pegawai negeri pemerintahan sebelumnya.