PARBOABOA, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) minta agar Polri dan Pemerintah Daerah (Pemda) tak menghambat perizinan konser dan olahraga di wilayah masing-masing.
Sebab, menurut Jokowi, kegiatan tersebut dapat mendorong konsumsi atau belanja masyarakat. Oleh karena itu, sebelumnya ia telah memerintahkan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar izin keduanya harus sudah keluar 1 bulan sebelum digelar.
“Saya ketemu gubernur, wakil gubernur dan sekretaris daerah untuk izin-izin masalah ini, jangan ada yang dihambat, karena menyangkut belanja masyarakat. Yang ditahan Rp690 triliun tadi, biar itu keluar dibelanjakan. Enggak apa-apa digunakan untuk nonton konser, nonton sepakbola, biarkan spending masyarakat,” kata Jokowi dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) Tahun 2023 di Balikpapan, Kamis (23/02/2023).
"Saya kemarin sudah perintahkan kepada Kapolri, izin itu harus sebulan sebelumnya sudah harus keluar, minimal sebulan sebelumnya sudah harus keluar," lanjut Jokowi.
Presiden memperkirakan setidaknya ada 3.000 acara seni dan olahraga yang akan digelar tahun ini seiring dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Inilah, lanjutnya, kesempatan bagi masing-masing daerah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Karena itu, ia minta agar tidak ada lagi pihak-pihak yang menghambat izin kegiatan masyarakat.
Di sisi lain, ia mendengar ada beberapa penyelenggara acara mengeluh soal lambatnya pemberian izin dari aparat, bahkan ada izin yang baru keluar 2-3 hari sebelum acara berlangsung.
“Problemnya setelah saya ketemu bersama EO itu kecepatan kita memberi izin sangat kurang. Dua hari sebelum hari H izin baru keluar, tiga hari sebelum hari H izin baru keluar,” ujarnya.
Hal ini, lanjut Jokowi, jangan sampai ada lagi agar para penyelenggara tersebut mempunyai waktu lebih untuk dapat mempromosikan kegiatannya.
"Syukur bisa dua bulan sebelumnya (izin) sudah dikeluarkan sehingga yang memiliki acara itu bisa mempromosikan acaranya dengan baik, bukan dua hari sebelumnya, enggak," tutur Jokowi.