Jokowi Tolak Beri Bantuan Senjata untuk Ukraina

Presiden Jokowi (dok Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

PARBOABOA, Jakarta - Perang Rusia dan Ukraina masih berlanjut hingga hari ini, Jumat (29/4). Meski perang sudah berlangsung selama 2 bulan, Rusia masih terus meluncurkan serangan ke sejumlah kota di Ukraina.

Ditengah upaya bertahan yang dilakukan Ukraina, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta bantuan senjata kepada sejumlah negara untuk memperkuat pertahanan negaranya.

Permintaan bantuan juga disampaikan Zelensky kepada Indonesia ketika berbicara dengan Presiden Jokowi melalui sambungan telepon, Rabu (27/4) kemarin.

Namun, Presiden Jokowi menolak permintaan tersebut  karena Indonesia memegang prinsip politik luar negeri bebas dan aktif.

Hal ini dijelaskan Jokowi dalam siaran pers di akun YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat (29/4).

"Saya menegaskan bahwa sesuai dengan amanat konstitusi Indonesia dan prinsip politik luar negeri, Indonesia melarang pemberian bantuan persenjataan kepada negara lain," kata Jokowi.

Meskipun menolak memberikan bantuan senjata, Jokowi mengatakan akan memberikan bantuan kemanusiaan kepada Ukraina.

Kemudian Jokowi mengundang Zelensky untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan berlangsung di Indonesia pada November 2022 ini.

Selain Zelensky, Indonesia diketahui juga mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan tersebut. Meski kehadiran Putin menuai penolakan dari Amerika dan sejumlah negara Barat, Jokowi berharap G20 ini dapat digunakan sebagai sarana untuk pembahasan damai Rusia dan Ukraina.

Jokowi berharap kedua negara pecahan Uni Soviet tersebut dapat menyelesaikan perang, dengan mencari jalan keluar dalam perundingan.

"Saya sampaikan mengenai harapan agar perang dapat segera dihentikan dan solusi damai melalui perundingan dapat dikedepankan," pungkasnya.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS