Kabel Utilitas di Ibu Kota Masih Semrawut, Warga Minta Pemprov DKI Benahi

Kesemrawutan kabel utilitas di Ibu Kota masih banyak terlihat, seperti kabel yang menjuntai ke trotoar tepat di atas kepala orang yang melintas di Jalan Palmerah Timur, Tanah Abang, Jakarta Pusat. (Foto: PARBOABOA/Muazam)

PARBOABOA, Jakarta - Kesemrawutan kabel utilitas di jalan-jalan Ibu Kota masih nampak terjadi, salah satunya di Jalan Palmerah Timur, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Pantauan PARBOABOA di sepanjang trotoar dekat Stasiun Palmerah terlihat kabel-kabel utilitas menumpuk di tiang listrik.

Bahkan ada kabel yang terlihat menjuntai ke trotoar dan tepat berada di atas kepala orang yang melintas.

Salah satu pejalan kaki, Icha mengaku khawatir kabel itu mengenai dirinya. Apalagi ia sering melewati trotoar tersebut.

“Bahayalah. Ini bisa kena orang. Enggak tahu ini kabel dari mana,” ujar Icha kepada PARBOABOA, Rabu (2/8/2023).

Icha yang sehari-hari berdagang di kawasan Palmerah itu berharap pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera mengatasi kesemrawutan dari kabel utilitas itu.

“Ya mesti dibetulkan,” tegas perempuan paruh baya itu.

Sementara itu, pengamat tata kota, Yayat Supriyatna menyatakan, Pemprov DKI memiliki Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 106 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyelenggaraan Infrastruktur Jaringan Utilitas.

Dalam Pergub itu disebutkan Pemprov DKI bertanggung jawab menyediakan sistem utilitas terintegrasi. Bahkan di Pasal 16 Pergub 106/2019 menyatakan, penyediaan sarana jaringan utilitas terpadu wajib ditempatkan di bawah tanah.

“Sudah punya rencana sistem utilitas perkotaan terintegrasi. Jadi, itu saluran terintegrasi berupa saluran bawah tanah. Tinggal bagaimana implementasinya,” ujar Yayat kepada PARBOABOA.

Ia mengingatkan Pemprov DKI untuk menetapkan zona-zona ruang bebas dari kabel yang bergelantungan tadi, karena ada beberapa kawasan di Jakarta yang sudah terbebas dari kabel bergelantungan seperti Jalan Gatot Subroto, Thamrin, Sudirman Central Business District (SCBD) dan Kuningan.

“Yang agak sulit itu kan di permukiman, terutama yang agak padat penduduk. Sementara permintaan untuk berlangganan internetnya makin lama makin tinggi, ini kan otomatis akan membuat provider-provider mengikuti apa yang dibuat oleh pemerintah,” kata Yayat.

Dosen Universitas Trisakti ini meminta provider mengikuti kebijakan Pemprov DKI untuk meletakkan kabelnya di bawah tanah dan tinggal bagaimana pemerintah membuat perencanaan untuk mengeksekusi sistem utilitas terintegrasi tersebut.

Pemprov DKI Klaim Gencar Lakukan Penataan

Kesemrawutan kabel utilitas yang menumpuk di tiang listrik dekat Stasiun Palmerah. (Foto: PARBOABOA/Muazam) 

Kepala Bidang Utilitas di Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Samsul Bahri menyatakan, dinasnya tengah menata kabel-kabel yang semrawut di Ibu Kota.

Penataan itu, kata Samsul, lewat proyek sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT) di sejumlah kawasan. Ia mencontohkan di kawasan Menteng yang sekira 97 persen jaringan utilitas telah diturunkan ke bawah tanah.

Kini, pihaknya memprioritaskan proyek itu di jalan arteri Jakarta, seperti Wolter Monginsidi, Senopati, Trunojoyo, Suryo, Cikajang, Gunawarman, Pattimura, dan Sultan Hasanuddin.

“Lalu misalkan di Kapten Tendean, kita sekitar ya 85 persenan lah utilitas itu sudah masuk ke SJUT,” ucap Samsul.

Ditambahkannya, penataan kabel-kabel di Ibu Kota tengah dilakukan secara bertahap demi estetika dan keselamatan warga.

“Nanti tidak ada lagi kabel yang melintang, masih bergelantung di antara tiang. Kita memang ini perlu waktu, tapi kita harus meyakini ini bisa kita lakukan,” imbuh Samsul Bahri.

Editor: Kurniati
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS