PARBOABOA, Pematangsiantar - Keluarga Trapp di Esko, Minnesota, Amerika Serikat, resmi dinobatkan sebagai keluarga tertinggi di dunia oleh Guinness World Records.
Dikutip dari laman Oddity Central, Selasa (26/4/2022), anggota keluarga ini memiliki tinggi badan rata-rata 203,29 sentimeter.
Keluarga Trapp beranggotakan lima orang yang terdiri dari Scott (ayah), Kristine (ibu), Savanna, Adam, dan Molly.
Kristine menyebut bahwa dirinya merupakan orang terpendek di keluarga tertinggi, padahal tinggi badan sang ibu ini mencapai 191,2 cm. Tetapi memang demikian adanya.
Orang tertinggi keempat di keluarga ini adalah Molly si bungsu. Ia memiliki tinggi badan 197,26 cm. Sementara sang ayah, Scott, menempati posisi ketiga dengan tinggi badan 202,7 cm.
Savanna si sulung tingginya hanya berbeda tipis dengan ayahnya, yakni 203,6 cm. Sedangkan Adam adalah anggota keluarga teratas dengan tinggi badan 221,71 cm.
Uniknya, jika digabung, ketinggian mereka dapat menyamai panjang setengah lapangan tenis, luar biasa.
Adamlah yang pertamakali mempunyai ide untuk mencoba mendaftarkan keluarganya ke Guinness World Records sebagai keluarga tertinggi di dunia.
Keluarga ini mengunjungi ahli ortopedi Dr. Anna Sudoh dari rumah sakit Essentia Health untuk dapat diukur tinggi badannya secara resmi.
Agar perhitungannya tepat, setiap anggota keluarga Trapp harus diukur sebanyak tiga kali sepanjang hari, yaitu dalam posisi berdiri dan berbaring. Kemudian ukuran rata-rata setiap orang digunakan sebagai perhitungan tinggi badannya.
Akan tetapi menjadi orang dengan tinggi badan di atas rata-rata bukannya tanpa masalah. Mereka sering mengalami rasa sakit di persendian. Lalu ada juga stretch marks di tubuh mereka.
Tak hanya itu, keluarga ini juga kepayahan untuk mendapatkan pakaian dan alas kaki yang sesuai dengan ukuran mereka.
Kepada Guinness, Savanna mengungkapkan bahwa suatu ketika tinggi tubuhnya pernah bertambah 3,8 cm dalam sebulan.
Namun demikian, memiliki tinggi badan yang ekstrem juga banyak untungnya. Semenjak kecil, baik Savanna, Adam, dan Molly, selalu diajak untuk bergabung dalam tim basket dan bola voli sekolah.
Pelatih olahraga mereka kadang bergurau dengan berkata, "Kemampuan (berolahraga) bisa diasah, tetapi tinggi (badan) tidak bisa diajarkan."
Savanna mengaku menerima keadaannya dengan senang. "Ada kebahagiaan dan kebebasan menerima dirimu apa adanya. Syukuri apa yang kamu miliki. Tak ada orang lain yang sefantastis dirimu," katanya.