Kembali Mesra, Kremlin Siap Pulihkan Hubungan dengan Wagner Group

Mantan komandan tertinggi Wagner, Andrei Troshev (kanan) duduk di samping Wakil Menteri Pertahanan Yunus-Bek Yevkurov. (Foto: X/@eduinfotech101)

PARBOABOA, Jakarta - Hubungan antara Kremlin dan kelompok tentara bayaran Wagner Group nampaknya akan kembali mesra. 

Setelah pasukan Wagner muncul kembali di Ukraina timur untuk berperang, Presiden Vladimir Putin juga telah berkomunikasi dengan mantan komandan tertinggi unit relawan perang ini, Andrei Troshev. 

Pertemuan yang juga dihadiri oleh Wakil Menteri Pertahanan Yunus-Bek Yevkurov  tersebut berlangsung di Kremlin pada Kamis (28/9/2023)  malam dan disiarkan langsung oleh televisi pemerintah.

Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas berbagai tugas tempur yang akan diemban oleh kelompok tentara swasta ini, terutama dalam zona operasi militer khusus. 

Selain itu, Putin juga membahas tentang dukungan sosial bagi anggota kelompok yang terlibat dalam pertempuran.

Dalam siaran tersebut, Troshev terlihat mendengarkan Putin dengan seksama, mencondongkan tubuh ke depan, dan mengangguk sebagai tanda persetujuan.

Kabar mengenai kembalinya Wagner ke Rusia sepertinya diperkuat oleh pernyataan juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, yang mengungkapkan Troshev saat ini bekerja di Kementerian Pertahanan. 

Tampaknya, pertemuan ini juga menunjukkan pasukan Wagner yang tersisa akan diawasi oleh Troshev dan Yevkurov. 

Mereka telah melakukan perjalanan ke beberapa negara tempat tentara bayaran tersebut beroperasi dalam beberapa bulan terakhir.

Nasib Wagner Group

Wagner Group merupakan kelompok tentara bayaran yang telah berperang untuk Rusia di Ukraina.

Namun, pada Juni sebelumnya, pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin, memerintahkan pasukannya untuk memberontak ke Kremlin namun berakhir dengan kegagalan.

Saat itu, Prigozhin menyatakan pemberontakan tersebut bukan untuk menggulingkan Putin, tetapi untuk menyelesaikan masalah dengan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum Valery Gerasimov. 

Namun, pada bulan Agustus, Prigozhin bersama sejumlah petinggi Wagner tewas dalam kecelakaan pesawat.

Nasib kelompok tentara bayaran yang dianggap sebagai salah satu yang terkuat di dunia itu sempat menjadi tanda tanya. 

Beberapa hari setelah pemberontakan Wagner, Putin menawarkan kesepakatan kepada mereka untuk terus berperang, dengan memerintahkan para pejuang Wagner untuk bersumpah setia kepada negara Rusia.

Selain itu, Putin juga mengusulkan agar komandan Troshev, yang dikenal dengan nama samaran Sedoi, menggantikan Prigozhin dalam memimpin kelompok tersebut.

Editor: Umaya khusniah
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS