Kenali Covid-19 Subvarian BQ.1, Apakah Lebih Berbahaya dari Subvarian Lainnya?

Kenali Covid-19 Subvarian BQ.1, Apakah Lebih Berbahaya dari Subvarian Lainnya? (Foto: Tribun)

PARBOABOA, Jakarta - Seiring dengan kasus Covid-19 yang semakin meningkat akhir-akhir ini, adapun berbagai subvarian dari Omicron baru juga terus bermunculan. Salah satunya adalah Covid-19 subvarian BQ.1.

Jadi, apa itu Subvarian BQ.1? Apakah cepat menular dan lebih berbahaya dari subvarian lain yang muncul sebelumnya? Subvarian BQ.1 merupakan salah satu turunan dari varian Omicron. WHO juga menjelaskan subvarian ini sebagai sublineage dari BA.5.

Subvarian tersebut telah terdeteksi di 65 negara. Dan Negara yang paling parah disebut terjadi di Amerika Serikat. Diketahui hampir 60 persen pasien Covid-19 di negara ity didominasi subvarian baru ini.

Walaupun begitu mendominasi penyebaran di sejumlah negara, namun tidak ada data mengenai infeksi parah Covid-19 subvarian BQ.1 pada pasien yang terpapar.

Akan tetapi, pemantau akan terus dilakukan karena subvarian ini diduga penyebaran lebih cepat. Bukan hanya itu saja, pemantauan juga dilakukan untuk dapat melihat apakah subvarian ini lebih kebal dan bisa memunculkan mutasi lainnya.

"WHO akan terus memantau dengan cermat turunan XBB dan BQ.1 sebagai bagian dari Omicron dan meminta negara-negara untuk terus waspada, memantau dan melaporkan, serta melakukan analisis independen dan komparatif dari berbagai keturunan Omicron," terang WHO dalam pernyataanya.

Dilansir dari Verrywell Health, di Amerika Serikat subvarian BQ.1 ini memang telah mendominasi mereka yang dinyatakan postif Covid-19.

Meskipun BQ.Q dan BQ.1.1 berasal dari garis keturunan yang sama dengan BA.5, namun subvarian baru ini mungkin lebih baik dalam menghindari kekebalan daripada BA.5.

Tidak Memicu Pasien Sakit Parah

Sekalipun memiliki kemampuan imunne escape yang kuat, subvarian ini disebut tidak memicu infeksi yang parah. Tetapi, hal itu yang perlu diwaspadai dari subvarian ini adalah perawatan seperti antibodi monoklonal yang mungkin tidak akan efektif.

Sebab bukti awal menunjukkan, karena mutasi pada protein BQ.1 dan BQ.1.1, dan terdapat beberapa antibodi tidak dapat menahan varian tersebut.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS