Antri BBM Subsidi, Kendaraan Mengular di SPBU Pematang Siantar

SPBU di Jalan Medan-Pematang Siantar (Foto: Parboboa/Ester)

PARBOABOA, Pematang Siantar - Kendaraan mengular di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pematang Siantar untuk mengantri  mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi bio solar.

Amatan Parboaboa pada Senin (15/8), antrean kendaraan kurang lebih sampai 500 meter, mulai dari jenis mobil pribadi, angkutan umum hingga truk. Pemandangan itu terlihat di SPBU 14211206 di Jalan Medan-Pematang Siantar, kemudian Jalan Ahmad Yani dan Simpang Sambo.

Salah seorang supir truk yang mengantre, Bambang mengatakan, sejak awal Agustus 2022 dia harus merasakan antrean saat akan mengisi BBM jenis bio solar.

“Mulai dari bulan lalu (Agustus) udah seperti ini. Tapi kami tidak berani tanya kepada pihak SPBU kenapa jadi sering antrean panjang beli bio solar,” ucap Bambang kepada PARBOABOA, Senin, (15/8).

Bambang mengaku kesal setiap akan mengisi BBM karena antrean tersebut dan berharap tidak berlangsung lama.

“Saya juga merasa aneh, terkadang ada juga SPBU yang didatangi, tiba-tiba ditutup setengah hari dengan alasan habis. Pikiran saya jadi penuh prasangka, jangan-jangan cepat habisnya itu dikasi ke pelanggan tetap saja,” kata Bambang.

Tim PARBOABOA kemudian menemui karyawan di SPBU 14211206 untuk mengkonfirmasi penyebab antrean. Mandor Lapangan, Anto Saragih menjelaskan, kendaraan mengular karena kuota BBM subsidi jenis bio solar dan pertalite menipis, sehingga kendaraan tersebut menyerbu SPBU yang masih tersedia.

“Kuota kita menipis, biasa kita seminggu itu dikirim empat mobil tangki, sekarang dikurangi menjadi tiga tangki. Bisa jadi bulan depan dikurangi lagi,” ucap Anto.

Ia mengatakan, pembatasan tersebut dilakukan langsung oleh PT Pertamina (Persero) agar tercukupi hingga habis masa anggaran 2022.

“Ini sudah mulai Juli telah ada pengurangan dan udah diberikan ancang-ancang oleh pihak PT Pertamina. Agar tercukupi sampai bulan Desember nanti kata mereka,” ujarnya.

BBM Subsidi Dinikmati Menengah Atas

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading, Irto Ginting menjelaskan, kuota BBM subsidi nasional di 2022 lebih sedikit dibandingkan 2021.

Disebutkan Irto, untuk kuota solar subsidi 2022 sebanyak 14,91 juta kiloliter (KL), sedangkan 2021 sebanyak 15,58 juta KL dan kuota Pertalite di 2022 sebanyak 23,05 juta KL.

Dari kuota tersebut, Irto menjelaskan, hingga Juli 2022, konsumsi harian BBM subsidi jenis solar dan pertalite telah mencapai 120 ribu KL.

“Per Juli 2022, dari total konsumsi BBM nasional (gasoline dan gasoil), proporsi konsumsi pertalite adalah sebesar 55 persen dan solar subsidi sebesar 31 persen,” kata Irto.

PARBOABOA juga menyanyakan terkait penyaluran BBM subsidi apakah tepat sasaran melalui aplikasi My Pertamina. Irto menjelaskan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan BPH Migas selaku regulator dalam mengawasi penyaluran BBM subsidi di lapangan.

“Per tanggal 16 Agustus 2022, tercatat sebanyak 650 ribu yang sudah mendaftarkan kendaraannya. Sesuai aturan yang berlaku kami akan menindak tegas bagi siapa saja yang terbukti melakukan pelanggaran terkait penyalahgunaan, pendistribusian, penyimpanan dan pengangkutan BBM.” Ucap Irto.

Meski begitu, Irto mengakui bahwa sampai saat ini penyaluran BBM subsidi memang belum tepat sasaran dan masih banyak dinikmati oleh masyarakat menengah ke atas yang tidak berhak menggunakan BBM bersubsidi.

“Penugasan penyaluran BBM subsidi masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat golongan menengah atas dan pengguna yang tidak berhak,” kata Irto mengakhiri penjelasan.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS