PARBOABOA, Jakarta - Setelah penantian panjang, Kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akhirnya akan mulai secara bertahap pada 1 Oktober 2023 mendatang.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) telah menguji coba kereta cepat ini dan menyatakan kesiapannya. Perjalanan uji coba berlangsung lancar dengan waktu tempuh sekitar 30 menit dan mencapai kecepatan tertinggi hingga 352 km/jam.
Menhub juga mengungkapkan bahwa Kementerian Perhubungan bersama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terus melakukan penyempurnaan melalui serangkaian uji coba.
Selain itu, layanan feeder yang menghubungkan Stasiun Padalarang dengan Stasiun Bandung juga tengah ditingkatkan.
Menhub memprediksi peningkatan jumlah perjalanan kereta cepat, mencapai 68 perjalanan pada bulan Januari 2024.
Sementara itu, tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang diusulkan oleh KCIC berkisar antara Rp 250 ribu hingga Rp 350 ribu, belum termasuk ongkos naik Kereta Api feeder.
Asal-Usul Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, juga dikenal sebagai Perintah Api Cepat Jakarta-Bandung, bertujuan untuk menghubungkan Jakarta dan Bandung dengan kereta cepat.
Inisiasi proyek ini dimulai pada tahun 2013 saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengusulkan pembangunan kereta cepat di Indonesia.
Pada tahun 2015, pemerintah Indonesia mengumumkan niatnya untuk proyek ini dengan dukungan dari China Development Bank dan China Railway Corporation. Proyek ini menjadi bagian dari inisiatif "One Belt, One Road" China.
Kerjasama antara Indonesia dan China diresmikan pada tahun 2016, dan konstruksi dimulai pada tahun 2018.
Diharapkan, pengoperasian secara komersial akan dimulai pada tahun 2023, mengurangi waktu perjalanan antara kedua kota dan mendukung perkembangan ekonomi regional.