Kognitif Adalah: Pengertian, Fungsi, Teori Belajar, Perkembangan, dan Levelnya

Kognitif (Foto: Pixabay)

PARBOABOA – Manusia merupakan makhluk hidup yang terlahir dengan kemampuan kognitif. Secara umum, kognitif adalah hal yang mendasari seseorang dalam berpikir untuk memperoleh pemahaman dan pengetahuan.

Malansir dari laman mettl.com, kognitif mengacu pada serangkaian kemampuan mental yang diperlukan untuk memperoleh, memproses, dan menggunakan informasi untuk memecahkan tantangan tertentu.

Seorang ahli psikologi terkenal, Piaget, menjelaskan bahwa perkembangan kognitif berjalan melalui serangkaian tahap tertentu sepanjang hidup seseorang.

Hal ini membantu seseorang memahami dunia dengan cara yang semakin kompleks seiring berjalannya waktu.

Agar lebih memahaminya, berikut Parboaboa telah merangkum tentang apa itu kognitif secara lengkap. Yuk, simak ulasannya sampai selesai ya!

Apa Itu Kognitif?

Kognitif adalah rangkaian aktivitas mental yang mencakup proses menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan peristiwa, yang akhirnya meningkatkan pemahaman individu.

Konsep ini erat kaitannya dengan kecerdasan karena melibatkan kemampuan berpikir dan berinteraksi dengan informasi.

Dengan kata lain, kognitif artinya aktivitas yang merujuk pada proses mental dalam belajar, merancang, mengembangkan ide, dan menyelesaikan masalah.

Sebagai contoh, saat seseorang belajar, mereka meresapi informasi, menghubungkan konsep, dan memahami materi secara lebih mendalam.

Adapaun ranah kognitif yang dapat dikontrol dalam diri seseorang adalah kemampuan mengawasi, merencanakan dan merefleksikan setiap persoalan-persoalan yang dihadapi.

Seorang psikolog asal Amerika Serikat bernama John Flavel menyebut bahwa meta kognitif adalah kesadaran seseorang dalam mengatur ranah kognitif dalam dirinya.

Fungsi Kognitif

Kognitif (Foto: Parboaboa/Sarah) 

Sebagai elemen yang sangat penting dalam pengalaman manusia, kognitif adalah proses yang melibatkan beberapa fungsi yang sangat krusial.

Adapun beberapa fungsi utama kognitif yang wajib dipahami antara lain:

1. Daya Ingat (Memory)

Salah satu fungsi kognitif adalah untuk melatih daya ingat seseorang. Hal ini melibatkan kemampuan otak untuk menyimpan, mengatur, dan mengakses informasi.

Otak memiliki dua tipe utama dari daya ingat, yaitu daya ingat jangka pendek dan daya ingat jangka panjang. Daya ingat jangka pendek memungkinkan seseorang untuk menyimpan informasi sementara, seperti nomor telepon yang diingat sejenak.

Sementara itu, daya ingat jangka panjang memungkinkan seseorang untuk menyimpan informasi yang lebih kompleks dan penting dalam jangka waktu yang lebih lama, seperti kenangan masa kecil atau pengetahuan dasar.

Pentingnya fungsi daya ingat terlihat dalam pembelajaran, di mana setiap orang perlu menyimpan informasi baru dan mengaitkannya dengan pengetahuan yang sudah ada.

2. Perhatian (Attention)

Perhatian adalah kemampuan kita untuk fokus pada informasi yang ada di sekitar kita. Dalam konteks ini, terdapat dua aspek kognitif dari perhatian, yakni perhatian terbagi dan perhatian berkelanjutan.

Perhatian terbagi memungkinkan seseorang untuk membagi perhatian mereka antara dua atau lebih aktivitas atau informasi secara bersamaan.

Misalnya, ketika seseorang mendengarkan musik sambil mengerjakan tugas, mereka menggunakan perhatian terbagi. Dengan kata lain, mereka dapat memberikan perhatian pada dua hal sekaligus.

Sementara perhatian berkelanjutan memungkinkan seseorang untuk fokus pada satu tugas atau informasi dalam jangka waktu yang lebih lama.

Salah satu contoh kognitif adalah saat seseorang membaca buku atau sedang mengerjakan pekerjaan yang memerlukan konsentrasi tinggi.

Dalam situasi ini, mereka menggunakan perhatian berkelanjutan yang membantu mereka menyelesaikan tugas secara efisien.

3. Bahasa (Language)

Kemampuan berbahasa adalah bagian integral dari fungsi kognitif manusia. Pembelajaran kognitif adalah hal yang memungkinkan individu untuk berkomunikasi dengan orang lain, berbagi ide, menyampaikan informasi, dan memahami dunia di sekitar mereka.

Bahasa melibatkan pemahaman, penggunaan kata-kata, dan tata bahasa dalam percakapan lisan atau tulisan. Hal ini memungkinkan individu untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka dengan cara yang orang lain bisa mengerti.

Selain itu, bahasa juga memainkan peran penting dalam proses pembelajaran, membantu individu memahami konsep-konsep yang kompleks dan berbagi pengetahuan dengan orang lain.

Dengan kata lain, bahasa adalah alat penting yang membantu manusia berinteraksi dan belajar dengan lebih efektif.

4. Pengambilan Keputusan (Decision Making)

Pengambilan keputusan kognitif adalah proses yang melibatkan berbagai aspek pikiran yang kompleks. Hal ini melibatkan mengumpulkan informasi, mempertimbangkan berbagai pilihan, dan memutuskan tindakan terbaik dalam situasi tertentu.

Fungsi otak seperti pemrosesan informasi, penilaian, dan evaluasi digunakan dalam proses pengambilan keputusan ini.

Keputusan yang harus diambil bisa beragam, mulai dari yang sederhana, seperti memilih menu makan malam, hingga yang lebih rumit, seperti keputusan dalam bisnis.

Kemampuan untuk membuat keputusan yang bijak sangat penting untuk mencapai tujuan pribadi dan profesional.

5. Penyelesaian Masalah (Problem Solving)

Penyelesaian masalah aspek kognitif adalah kemampuan untuk menghadapi situasi atau tantangan yang rumit dan menemukan cara yang efektif untuk mengatasinya.

Dalam hal ini, kemampuan kognitif adalah tindakan yang melibatkan beberapa langkah, seperti mengidentifikasi masalah, mengumpulkan informasi yang relevan, merancang strategi, dan mengevaluasi hasilnya.

Penyelesaian masalah berlaku dalam berbagai situasi, mulai dari menyelesaikan teka-teki sederhana hingga menangani masalah sehari-hari atau bahkan menghadapi proyek-proyek kompleks di tempat kerja.

Teori Belajar Kognitif

Kognitif (Foto: Parboaboa/Sarah) 

Teori belajar kognitif adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses belajar sebagai bagian yang sangat penting daripada sekadar mencapai hasil akhir.

Teori kognitif berpendapat bahwa dalam proses pembelajaran, individu tidak hanya berfokus pada hubungan antara stimulus dan respons, melainkan juga pada bagaimana perilaku seseorang dalam mencapai tujuan pembelajarannya.

Adapun beberapa prinsip pembelajaran kognitif adalah sebagai berikut:

  1. Fokus pada proses pembelajaran yang mendalam daripada sekadar hasil akhirnya.
  2. Pengenalan bahwa persepsi dan pemahaman individu memengaruhi tingkah laku mereka dalam mencapai tujuan pembelajaran.
  3. Materi pembelajaran diuraikan menjadi komponen-komponen yang lebih kecil, kemudian dipelajari secara terpisah.
  4. Peserta didik didorong untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran.
  5. Pembelajaran membutuhkan proses berpikir yang kompleks dan mendalam.

Perkembangan Kognitif

Kognitif (Foto: Parboaboa/Sarah) 

Perkembangan kognitif adalah istilah yang merujuk pada perubahan dalam kemampuan berpikir, memahami, dan mengolah informasi yang terjadi seiring waktu dalam kehidupan individu.

Proses perkembangan kognitif adalah melibatkan perubahan dalam cara individu memproses informasi, memecahkan masalah, berpikir kreatif, serta memahami dunia sekitarnya.

Perkembangan kognitif dipelajari oleh berbagai teori psikologi, termasuk teori Piaget, Vygotsky, dan teori-teori lainnya. Berikut beberapa aspek utama perkembangan kognitif:

1. Perkembangan Kognitif dalam Anak-Anak

Psikolog Jean Piaget mengidentifikasi empat tahap utama perkembangan pengetahuan kognitif pada anak-anak, yaitu tahap sensorimotor (0-2 tahun), tahap prapertambangan (2-7 tahun), tahap operasi konkret (7-11 tahun), dan tahap operasi formal (11 tahun ke atas).

Pada setiap tahap, anak mengalami perubahan signifikan dalam cara mereka berpikir dan memahami dunia.

2. Pengaruh Lingkungan dan Interaksi Sosial

Faktor-faktor seperti pendidikan, pengalaman, dan interaksi sosial berpengaruh pada perkembangan pengetahuan kognitif.

Teori-teori seperti Zona Proximal Vygotsky menekankan peran penting interaksi sosial dan bimbingan dalam proses perkembangan.

3. Perkembangan Kognitif pada Dewasa

Perkembangan pengetahuan kognitif tidak hanya terjadi pada anak-anak. Dewasa juga mengalami perubahan dalam pemrosesan informasi, memecahkan masalah, dan berpikir abstrak sepanjang kehidupan mereka.

Beberapa orang mengalami perkembangan intelektual sepanjang usia dewasa, sementara yang lain mengalami penurunan tertentu.

4. Penelitian Neurokognitif

Studi tentang otak dan potensi kognitif juga menjadi fokus utama. Penelitian ini telah mengungkapkan bagaimana otak memainkan peran penting dalam perkembangan kognitif dan bagaimana perubahan neurokognitif terkait dengan tahap perkembangan yang berbeda.

Level Kognitif

Kognitif (Foto: Parboaboa/Sarah) 

Dalam menghadapi masalah kognitif di dalam pembelajaran, penting untuk mempertimbangkan bagaimana peserta didik menghadapi soal ujian.

Guru harus merencanakan soal-soal dengan cermat, mempertimbangkan tingkat kognitif yang terlibat. Kognitif atau tingkat pemahaman ini dapat dibagi menjadi tiga level berikut:

1. Level 1

Pada level ini, peserta didik diberi soal yang menekankan pemahaman dasar dan pengetahuan. Pertanyaan pada tingkat ini dirancang untuk memastikan bahwa peserta didik dapat mengingat dan memahami informasi yang telah mereka pelajari.

2. Level 2

Di level ini, ranah kognitif yang dibutuhkan lebih tinggi daripada level sebelumnya. Pertanyaan pada tingkat ini mungkin mengharuskan peserta didik untuk memecahkan masalah, merancang eksperimen, atau mengaitkan konsep-konsep yang telah mereka pelajari dengan situasi tertentu.

3. Level 3

Level ini adalah tingkat kognitif yang paling tinggi. Pertanyaan pada tingkat ini sering kali meminta peserta didik untuk membandingkan, mengkontraskan, menyusun argumen, atau membuat keputusan berdasarkan pemahaman mendalam tentang materi.

Demikianlah seputar penjelasan tentang arti kognitif, lengkap dengan fungsi, teori belajar, perkembangan, dan levelnya. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

Editor: Juni
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS