Konflik Israel-Gaza Bayangi Harga dan Pasokan Minyak Dunia

Konflik yang kembali memuncak antara Israel dan Gaza telah memunculkan kekhawatiran akan stabilitas pasokan minyak global. (Foto: Istockphoto/Trafic_Analyzer)

PARBOABOA, Jakarta - Minyak dunia mengalami penurunan signifikan dalam beberapa pekan terakhir seiring dengan meningkatnya ketegangan antara Israel dan Gaza. 

Konflik yang kembali memuncak ini telah memunculkan kekhawatiran akan stabilitas pasokan minyak global.

Mengutip Reuters, harga minyak dunia terus menunjukkan tren menurun, dengan minyak mentah berjangka (WTI) turun ke level terendah sejak Agustus, dan mencapai angka kritis USD80 per barel pada Rabu (1/11/2023).

Hal tersebut, tentunya menyebabkan investor dan pelaku pasar untuk menyesuaikan posisi mereka, menciptakan tekanan penurunan pada harga minyak secara global.

Sementara itu, rangkuman harga minyak hari ini mencerminkan kecenderungan penurunan yang sama.

Bahkan, dalam beberapa bulan terakhir, pasar minyak telah terus menerima tekanan dari berbagai faktor, termasuk peningkatan produksi dari produsen utama dan kekhawatiran mengenai pertumbuhan ekonomi global yang melambat.

Selain itu, konflik politik dan gejolak di Timur Tengah telah menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga minyak dunia saat ini. 

Ketidakpastian terkait dengan situasi politik di wilayah tersebut secara langsung memengaruhi sentimen pasar, mendorong investor untuk bersikap hati-hati dan mengevaluasi risiko potensial yang dapat mempengaruhi pasokan minyak mentah di masa depan.

Para analis ekonomi pun mengingatkan bahwa konflik di Timur Tengah merupakan faktor yang rentan terhadap fluktuasi harga minyak.

Menurut Head Research & Development Deu Calion Futures (DCFX), Paolo Liszman, para analis dan pelaku pasar secara cermat memantau perkembangan situasi politik di Timur Tengah serta faktor-faktor fundamental lainnya yang mungkin mempengaruhi pasar minyak. 

Ia mengungkapkan bahwa seluruh dunia harus mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi pasar minyak.

"Salah satunya, termasuk kebijakan produksi dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan negara produsen minyak utama lainnya," ujar Liszman kepada PARBOABOA, Kamis (2/11/2023).

Lebih lanjut, kata Liszman, perkembangan lanjutan dari konflik Israel-Gaza akan terus menjadi fokus utama dalam menilai potensi dampaknya terhadap stabilitas pasokan minyak dunia.

Sementara itu, negosiasi diplomatik terus berlangsung untuk mencari solusi damai dan mengakhiri konflik yang telah berkepanjangan. 

"Harapannya, situasi akan stabil kembali, pasar minyak global akan terus mengamati perkembangan lebih lanjut dan dampaknya terhadap harga minyak dunia," ungkapnya.

Editor: Wenti Ayu
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS