Apa itu Konjungsi Temporal? Berikut Pengertian, Ciri, Jenis, Fungsi dan Contohnya

Konjungsi Temporal (Foto: Parboaboa/Winda)

PARBOABOA - Konjungsi adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan kata maupun kalimat dalam sebuah teks atau wacana.

Salah satu jenis konjungsi yang umum digunakan adalah konjungsi temporal.

Konjungsi temporal adalah jenis konjungsi yang terkait dengan waktu.

Fungsinya adalah untuk mengaitkan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya, sehingga terbentuk hubungan yang jelas di antara keduanya.

Kalimat yang menggunakan konjungsi temporal adalah kalimat yang menjelaskan mengenai aspek waktu, peristiwa, atau kejadian.

Sehingga para pembaca atau pendengar lebih memahami urutan peristiwa yang terjadi.

Supaya tak keliru terkait pemahaman konjungsi ini, berikut ini akan disajikan informasi seputar apa yang dimaksud dengan konjungsi temporal lengkap dengan pengertian, ciri, jenis fungsi, dan contohnya.

Apa itu Konjungsi Temporal?

Pengertian Konjungsi Temporal (Foto: Parboaboa/Winda) 

Mengutip dari buku berjudul Bahasa Indonesia SMP Kelas VII karya Dra. Idda Ayu Kusrini, M.Pd. (2008), konjungsi temporal adalah jenis kata penghubung yang digunakan untuk mengindikasikan hubungan waktu antara dua kejadian atau peristiwa yang berbeda.

Sementara, mengutip dari buku berjudul Bahasa Indonesia Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13: Belajar dari Sejarah karya Ami Rahmawati, dkk (2020), konjungsi temporal  adalah jenis kata penghubung yang digunakan untuk mengatur urutan peristiwa dalam suatu narasi.

Penting untuk diingat bahwa kata penghubung temporal bukan hanya mengacu pada waktu, tetapi juga berfungsi sebagai alat untuk menjaga kelancaran dan kohesi teks.

Sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami dan menikmati teks yang disajikan.

Ciri-ciri Konjungsi Temporal

Berikut adalah ciri-ciri dari kata penghubung temporal, di antaranya:

1. Berfungsi sebagai Subjungtif

Penghubung temporal berperan sebagai subjungtif, yang artinya mereka dapat mengindikasikan kemungkinan yang objektif dalam suatu kalimat.

Dalam hal ini, kalimat menggunakan konjungsi memiliki makna yang jelas, kohesif, dan mudah dimengerti oleh pembaca.

2. Fleksibel dalam Penempatan

Konjungsi ini juga bersifat fleksibel, yang berarti mereka dapat ditempatkan di berbagai posisi dalam kalimat, tergantung pada niat dan tujuan penggunaan dalam kalimat tersebut.

3. Menghubungkan Kalimat Utama dengan Kalimat Induk

Salah satu karakteristik penting dari penghubung temporal adalah kemampuannya untuk menghubungkan kalimat utama dengan kalimat induk atau klausa.

Hal ini membantu pembaca untuk memahami hubungan antara dua kalimat tersebut.

4. Menghubungkan Kalimat yang Terkait dengan Unsur Waktu

Ciri khas utama dari kata penghubung temporal adalah kemampuannya untuk menghubungkan kalimat yang memiliki unsur waktu yang berkaitan. Ini membedakan kalimat penghubung temporal dari jenis konjungsi lainnya.

Fungsi Konjungsi Temporal

Fungsi Konjungsi Temporal (Foto: Parboaboa/Winda) 

Penggunaan kata penghubung temporal berfungsi sebagai menghubungkan dua kalimat atau peristiwa yang berkaitan dengan waktu.

Ini berarti memungkinkan kita untuk menggabungkan dua kalimat yang menggambarkan dua peristiwa berbeda.

Sehingga membentuk sebuah kalimat yang lebih koheren dan terkait dalam konteks waktu. Selain itu, fungsi penting lainnya dapat membantu para pembaca agar tidak bingung ketika membaca sebuah kalimat atau paragraf.

Dengan adanya konjungsi jenis ini, hubungan antara peristiwa tersebut menjadi lebih jelas dan mudah dimengerti, karena konjungsi ini memberikan petunjuk tentang kapan peristiwa tersebut terjadi dalam urutan waktu.

Dengan demikian, konjungsi ini bukan hanya sebagai alat penghubung, tetapi juga sebagai alat bantu dalam menyusun kalimat yang koheren dan memudahkan pembaca untuk mengikuti alur cerita atau gagasan yang disampaikan.

Jenis Konjungsi Temporal

Kata penghubung temporal adalah suatu kalimat yang digunakan untuk menghubungkan dua kejadian atau peristiwa, terbagi menjadi dua jenis yaitu:

1. Konjungsi Temporal Sederajat

Konjungsi ini menghubungkan dua bagian kalimat yang memiliki tingkat kesetaraan. Bisa ditempatkan di tengah kalimat dan menghubungkan dua peristiwa dengan tingkat kesetaraan yang sama.

Namun, konjungsi ini tidak boleh diletakkan di awal atau akhir kalimat.

Contoh kata penghubung temporal sederajat meliputi kata-kata seperti lalu, kemudian, sebelum, setelah, sesudah, dan selanjutnya.

2. Konjungsi Temporal Tidak Sederajat

Konjungsi ini digunakan untuk menghubungkan dua peristiwa yang tidak memiliki tingkat kesetaraan. Bisa ditempatkan di awal, tengah, atau akhir kalimat.

Contoh kata penghubung temporal tidak sederajat meliputi kata-kata seperti apabila, bila, bilamana, demi, hingga, ketika, sambil, sampai, sedari, setelah, sebelum, sejak, selama, semenjak, sementara, seraya, setelah, sesudah, tatkala, waktu, dan sejenisnya.

Contoh Konjungsi Temporal

Berikut ini terdapat 10 contoh kalimat konjungsi temporal, di antaranya:

  1. Rani makan malam sebelum pergi ke bioskop.
  2. Dia menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu, lalu dia bersantai di taman.
  3. Doni pergi ke toko kelontong terlebih dahulu, kemudian ke apotek untuk membeli obat ayah.
  4. Pertama, guru akan membahas masalah ini, kemudian akan membicarakan topik lainnya.
  5. Mario akan menyelesaikan pekerjaan ini dahulu, lalu akan memikirkan proyek selanjutnya.
  6. Ketika adik tertidur, ibu dan ayah berangkat bekerja.
  7. Sambil menunggu air mendidih, persiapkan bahan-bahan lain seperti gula, garam, dan penyedap.
  8. Sejak nenek meninggal dunia, kami tidak pernah berkunjung ke Bogor.
  9. Bila dia tersenyum kepadaku, itu menandakan bahwa dia juga menyukaiku.
  10. Segera pergi dari tempat ini sebelum hujannya turun deras.

Konjungsi temporal contohnya ini dapat dianggap sebagai kata penghubung yang menjelaskan urutan waktu antara dua peristiwa.

Itulah informasi seputar konjungsi temporal, lengkap dengan pengertian, ciri, fungsi, jenis, dan contohnya.

Gimana, apakah kamu sudah memahaminya? Jangan lupa praktikkan penggunaannya ketika menulis atau berbicara dalam bahasa Indonesia agar pembaca mudah memahaminya. Semoga bermanfaat.

Editor: Ratni Dewi Sawitri
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS