PARBOABOA, Jakarta - Korban meninggal dunia akibat gempa 7,8 skala richter yang mengguncang Turki hingga Suriah bertambah menjadi setidaknya 2.724 jiwa. Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengungkapkan total korban tewas di Turki meningkat menjadi 1.651 orang.
Sementara itu, Kantor berita SANA melaporkan total korban tewas di Suriah naik menjadi 1.073. Sekitar 593 korban tewas berasal dari wilayah yang dikuasai pemerintah. Lalu, kelompok Pertahanan Sipil Suriah, melaporkan 480 kematian di daerah yang dikuasai oposisi.
Angka ini kemungkinan masih akan terus bertambah, karena tim penyelamat masih melanjutkan pencarian para korban yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan.
Berdasarkan informasi sejumlah lembaga yang dilansir CNN, jumlah korban luka naik menjadi 13.580 orang. 11.119 orang luka-luka berada di Turki dan 2.461 orang di Suriah.
Upaya pencarian korban dipersulit badai salju musim dingin yang menutupi jalan-jalan utama dengan es dan salju di negara tersebut.
Turki di landa gempa dahsyat berkekuatan 7,8 skala righter pada Senin (6/1/2023) pukul 4.17 pagi waktu setempat. Guncangan terjadi saat banyak warga sedang tidur. Sebagian diantaranya yang tidak sempat menyelamatkan diri tertimpa puing-puing bangunan yang roboh.
Setelah gempa pertama, Lembaga Survei Geologi AS mencatat guncangan dahsyat 7,5 skala righter kembali mengguncang wilayah tersebut, kemudian disusul puluhan gempa susulan dengan magnitudo kecil lainnya.
Gempa susulan juga diprediksi dapat berlanjut selama berhari-hari atau berminggu-minggu ke depan.