PARBOABOA, Jakarta - Korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan 7,8 skala richter yang mengguncang Turki dan Suriah melampaui 21.000 orang per hari ini, Jumat (10/02/2023).
Dilansir dari The Guardian, sebanyak 17.674 orang tewas di Turki dan 72.879 orang terluka. Sementara itu 3.377 orang tewas di Suriah dan sebanyak 5.245 jiwa terluka. Jika diakumulasikan, jumlah korban tewas di ke dua negara mencapai 21.051 dan yang terluka sebanyak 78.124 akibat gempa yang mengguncang pada Selasa (06/02/2022) kemarin.
Pihak berwenang bahkan memprediksi korban tewas masih bisa bertambah signifikan lantaran proses evakuasi dan penyelamatan masih terus berlangsung.
Jumlah korban tewas ini melebih prediksi Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) yang memperkirakan jumlah korban di kedua negara mencapai 10 ribu jiwa. Jumlah ini juga melampaui jumlah korban menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi korban jiwa akibat bencana ini bisa mencapai 20 ribu orang.
Bahkan korban akibat gempa ini lebih banyak dari korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Fukushima, Jepang, pada 2011 lalu yang menelan 19.846 orang korban jiwa.
Menurut catatan, gempa Turki merupakan gempa paling mematikan nomor tujuh di dunia.
Gempa dahsyat berkekuatan 7,8 SR mengguncang Turki dan Suriah pada Senin dini hari pukul 04.17, waktu setempat. Gempa itu disebut sebagai yang terbesar dalam 100 tahun terakhir sejak 1939 lalu, di mana gempa berkekuatan magnitudo 7,8 pernah mengguncang Erzincan timur dan menewaskan lebih dari 30 ribu orang.