Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik Usai Konfirmasi Kasus Covid-19 Pertama

Korea Utara (Korut) lagi-lagi menembakkan sejumlah rudal balistik dari wilayahnya. (Dok: KBS News)

PARBOABOA, Pematangsiantar – Korea Utara (Korut) kembali menembakkan sejumlah rudal balistik dari wilayahnya. Rudal tersebut diketahui jatuh ke lepas pantai sebelah timur wilayahnya atau di perairan Laut Timur.

Dilansir dari AFP dan Reuters, Kamis (12/5), militer Korea Selatan (Korsel) dan Jepang, dua negara tetangga Korut, sama-sama melaporkan aktivitas rudal balistik terbaru Korut pada Kamis (12/5) waktu setempat. Korsel bahkan melaporkan ada tiga rudal yang ditembakkan Korut.

"Korea Utara menembakkan rudal balistik tak teridentifikasi ke arah Laut Timur," sebut Kepala Staf Gabungan Militer Korsel kepada AFP, merujuk pada Laut Jepang.

"Militer kami mendeteksi sekitar pukul 18.29 waktu setempat bahwa tiga rudal balistik jarak pendek ditembakkan dari area Sunan di Pyongyang," imbuh pernyataan Kepala Staf Gabungan Militer Korsel.

Kementerian Pertahanan Jepang juga mengonfirmasi adanya peluncuran rudal Korut. Penjaga pantai Jepang menuturkan kepada AFP bahwa pihaknya telah merilis peringatan keselamatan kepada kapal-kapal yang berlayar di perairan tersebut.

"Korea Utara tampaknya telah meluncurkan sebuah rudal," demikian penggalan peringatan dari otoritas penjaga pantai Jepang.

Peluncuran rudal itu tercatat sebagai peluncuran ke-16 yang dilakukan Korut sepanjang tahun ini.

Aktivitas balistik terbaru ini dilakukan beberapa jam setelah Korut melaporkan kasus virus Corona (COVID-19) pertama yang terdeteksi di wilayahnya. Akibatnya, Korut menerapkan situasi 'darurat nasional maksimum' dan memerintahkan lockdown nasional.

Agensi Berita Sentral Korea/KCNA, media pemerintah melaporkan sub-varian dari virus Omicron yang sangat menular telah terdeteksi di kota Pyongyang.

"Ada insiden darurat terbesar di negara ini, dengan lubang di bagian depan karantina darurat kami, yang telah diamankan selama dua tahun dan tiga bulan terakhir sejak Februari 2020," kutip kantor berita resmi KCNA.

Laporan itu mengatakan orang-orang di Pyongyang telah tertular varian Omicron, tanpa memberikan rincian tentang jumlah kasus atau kemungkinan sumber infeksi. Sampel orang yang terinfeksi dikumpulkan pada 8 Mei, katanya.

Laporan itu diterbitkan ketika pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memimpin pertemuan Partai Buruh untuk membahas tanggapan terhadap wabah pertama virus corona.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS