Korut-Rusia Makin Mesra di Sektor Militer, Barat Ketar-Ketir?

Kim inspeksi ke bengkel tempat kompartemen badan pesawat dan rakitan sayap pesawat Sukhoi Superjet 100 Rusia diproduksi. (Foto: X/@vicktop55)

PARBOABOA, Jakarta - Kemungkinan kerja sama militer Rusia dan Korea Utara (Korut) yang ditentang Barat terutama Amerika Serikat (AS) semakin terbuka lebar. 

Kim Jong Un, pemimpin Korut yang masih berada di Rusia pada Jumat (15/9/2023), mendapat kesempatan untuk memeriksa pabrik jet tempur Rusia yang berada di bawah sanksi Barat. 

Kim melakukan kunjungan ini ke dua fasilitas penerbangan yang terletak di Kota Komsomolsk-on-Amur, di wilayah timur jauh Rusia. 

Kedua fasilitas tersebut adalah Pabrik Penerbangan Yuri Gagarin dan Pabrik Yakovlev, yang keduanya merupakan bagian dari United Aircraft Corporation yang telah dikenai sanksi oleh Barat karena keterlibatannya dalam perang di Ukraina.

Selama kunjungannya ke Pabrik Gagarin, Kim ditemani oleh Wakil Perdana Menteri Rusia, Denis Manturov. Mereka mengamati proses perakitan pesawat tempur multiperan Sukhoi Su-35 dan Su-57. 

Kim kemudian melanjutkan inspeksi ke bengkel tempat kompartemen badan pesawat dan rakitan sayap pesawat Sukhoi Superjet 100 Rusia diproduksi. 

Setelah selesai mengamati pabrik, Kim diberikan kesempatan untuk menyaksikan demonstrasi penerbangan dari pesawat Su-35. Dia pun tampak mengangguk saat pilot tersebut tampil.

Harapan Besar Putin pada Kim

Kini, dunia internasional dengan penuh perhatian mengamati upaya Rusia untuk menjalin kerja sama militer dengan Korea Utara. 

Selama kunjungan Kim Jong-un, pemerintah Rusia dengan tekun mempublikasikan acara tersebut dan secara berulang menekankan prospek kerja sama militer antara kedua negara.

Bagi Presiden Rusia, Vladimir Putin, pendekatan yang diambil terhadap Kim Jong-un memberikan peluang untuk menjalankan diplomasi yang dapat mengejutkan Washington dan sekutu-sekutunya di Asia. 

Selain itu, kerja sama ini memiliki potensi untuk memastikan pasokan artileri dalam jumlah besar yang mungkin digunakan dalam konflik di Ukraina.

Manuver Rusia-Korut Bikin Barat Waswas

Kembalinya persahabatan antara Rusia dan Korea Utara (Korut) telah menjadi sumber kekhawatiran bagi Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel). 

Kerja sama antara kedua negara tersebut dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.

Para pemimpin Barat khawatir bahwa pertemanan ini bisa memberikan Kim Jong-un akses ke teknologi militer sensitif dan rudal Rusia. 

Oleh karena itu, pejabat AS dan Korsel telah mengajukan permintaan kepada pemerintah Rusia untuk mematuhi kewajibannya sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

Pemerintah Korea Selatan bahkan telah mengancam akan memberlakukan konsekuensi serius atas pelanggaran resolusi Dewan Keamanan PBB ini. 

Departemen Luar Negeri AS juga telah mengeluarkan peringatan, mengingatkan bahwa pemerintahan Biden siap untuk memberlakukan sanksi tambahan terhadap Rusia dan Korut jika mereka mencapai kesepakatan baru dalam bidang militer.

Editor: Umaya khusniah
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS