PARBOABOA, Jakarta – Korban meninggal dunia akibat gempa dahsyat berkekuatan 7,8 skala richter yang melanda Turki , menyebabkan 111 orang tewas dan 516 lainnya luka-luka di negara tetangganya, Suriah. Sebagian besar korban tewas di Suriah ini terdapat di daerah dekat perbatasan dengan Turki.
"Sebanyak 516 luka dan 111 orang meninggal tercatat di Provinsi Aleppo, Latakia, Hama, dan Tartus," kata Kementerian Kesehatan Suriah pada Senin (6/2/2023).
Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana alam ini masih kemungkinan bertambah, karena tim penyelamat masih terus mencari korban di bawah puing-puing bangunan yang runtuh sejak gempa tersebut mengguncang Suriah pada pagi waktu setempat.
Sementara itu, sejauh ini di Turki sendiri setidaknya 76 orang dilaporkan tewas akibat gempa dahsyat itu.
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengungkapkan gempa berkekuatan magnitudo 7,7 yang melanda Turki pada Senin (6/1/2023) pagi merupakan yang terbesar dalam 100 tahun terakhir.
Berdasarkan laporan USGS disebutkan bahwa lokasi gempa Turki terjadi di Nurdagi, Provinsi Gaziantep, Turki. Tepatnya terletak di lokasi berjarak 23 kilometer sebelah timur Nurdagi. Lokasi Nurdagi diketahui terletak di dekat perbatasan Turki-Suriah, dan berjarak 435 kilometer dari Israel.
Selain itu, dampak gempa Turki berkekuatan M 7,8 itu juga mengakibatkan banyak bangunan mengalami kerusakan dan bahkan ambruk. Dilaporkan gempa Turki ini juga terasa kuat hingga beberapa negara timur tengah seperti Siprus, Suriah, Lebanon, Yunani, Yordania, Irak dan hingga di negara sejauh Rumania, Georgia, hingga Mesir.
USGS juga melaporkan, gempa susulan yang berkekuatan 6,7 skala richter mengguncang sekitar 11 menit setelah gempa pertama.
Gempa susulan itu tercatat berpusat di kedalaman lebih dangkal, yaitu 9,9 kilometer dari permukaan Bumi. Dampak gempa susulan itu dilaporkan turut dirasakan di wilayah Turki bagian tengah.
